Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RUSIA mulai mengerahkan 2 ribu penjaga perdamaian ke Nagorno-Karabakh, Selasa (10/11), setelah Armenia dan Azerbaijan menyetujui kesepakatan damai untuk mengakhiri pertempuran sengit yang berlangsung berminggu-minggu di wilayah yang disengketakan itu.
Perjanjian yang ditengahi Moskow tersebut terjadi setelah serangkaian kemenangan Azerbaijan dalam upayanya merebut kembali daerah kantong etnik Armenia itu.
Hal itu memicu perayaan di Azerbaijan, namun kebalikannya memicu kemarahan di Armenia, dengan pengunjuk rasa turun ke jalan untuk mengecam pemimpin mereka karena kehilangan wilayah tersebut.
Baca juga: Pengunjuk Rasa Serbu Parlemen Armenia
Pasukan Rusia yang terdiri dari 1.960 personel militer dan 90 pengangkut personel lapis baja akan dikerahkan ke wilayah tersebut sebagai penjaga perdamaian, untuk misi lima tahun yang bisa diperbarui.
Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev mengatakan sekutu utamanya Turki juga akan terlibat dalam upaya penjaga perdamaian.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan Ankara dan Moskow akan bersama-sama mengawasi gencatan senjata di pusat bersama yang akan ditunjuk Azerbaijan di tanahnya yang diselamatkan dari pendudukan Armenia.
Juru Bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, mengatakan Sekjen PBB merasa lega kesepakatan telah disepakati untuk penghentian permusuhan.
"Kami sangat berterima kasih kepada pihak berwenang Rusia atas apa yang telah mereka lakukan. Rasa lega itu sebenarnya tentang harapan bahwa ini akan mengakhiri penderitaan warga sipil," katanya. (AFP/OL-1)
negara tertua di dunia yang sudah ada sejak ribuan tahun lalu, bahkan 6000 sebelum masehi dan hingga kini masih bertahan
Prancis, Rusia, dan NATO termasuk di antara mereka yang mendesak penghentian segera bentrokan di wilayah Nagorno-Karabakh.
Wilayah tersebut diakui sebagai bagian dari Azerbaijan, tetapi dikendalikan oleh etnik Armenia.
Armenia dan Azerbaijan menuduh satu sama lain telah menembak langsung ke wilayah masing-masing dan menolak tekanan untuk mengadakan pembicaraan damai.
Bentrokan antara dua bekas republik Soviet di Kaukasus Selatan ialah gejolak terbaru dari konflik berkepanjangan di Nagorno-Karabakh, wilayah Azerbaijan yang memisahkan diri dan
Dalam perbandingan kepemilikan jumlah armada pesawat, Armenia memiliki total 64 pesawat, sedangkan Azerbaijan memiliki 147 pesawat.
Daerah itu merupakan wilayah pegunungan di Kaukasus Selatan yang secara internasional sebagai bagian dari Azerbaijan sejak lepas dari Republik Soviet, tetapi
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved