Partai Suu Kyi Bakal Menangkan Suara dalam Pemilu Myanmar

Faustinus Nua
09/11/2020 13:01
Partai Suu Kyi Bakal Menangkan Suara dalam Pemilu Myanmar
Para pendukung Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) membawa poster bergambar ketua partai Aung Suu Kyi dalam Pemilu Myanmar.(Sai Aung Main / AFP)

OTIRITAS Myanmar akan merilis hasil pemilihan awal pada hari Senin (9/11) dengan jumlah pemilih cukup antusias meskipun  di tengah pandemi covid-19. Mereka memberikan suara dalam pemilihan nasional, dan diperkirakan partai pemenang Hadiah Nobel Perdamaian Aung San Suu Kyi kembai berkuasa

Partai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi memenangkan pemilihan terakhir pada tahun 2015 dengan telak. Kemenangan tersebut mengakhiri lebih dari lima dekade pemerintahan yang didiktekan militer di negara itu. Dalam penghitungan suara di halaman Facebook resminya, NLD mengatakan telah memenangkan 15 dari 315 kursi yang diperebutkan di majelis rendah beranggotakan 425 orang.

"Kami yakin kami akan menang, sejauh kami dapat membentuk pemerintahan," kata juru bicara NLD Myo Nyun. 

Pemilihan berlangsung damai dan lancar, tambahnya. Perwakilan juga dipilih untuk majelis tinggi dengan 161 kursi untuk diperebutkan di kamar 217 kursi.

Di tengah ancaman lonjakan virus korona, otoritas mewajibkan warganya untuk mengenakan masker di tempat pemungutan suara. Banyak pemilih juga mengenakan pelindung wajah dan sarung tangan plastik. Suhu tubuh diukur dan gel pembersih tangan dibagikan dengan gratis oleh petugas, aturan jarak sosial pun dipatuhi dengan ketat. Kampanye tradisional menjelang pemilu sangat dibatasi oleh jarak sosial dan karantina di beberapa daerah.

"Kehadiran pemilih di sini lebih dari yang kami harapkan," kata Zaw Win Tun, administrator lingkungan dan pejabat di TPS Pho Myae Yangon.

"Saya pikir orang-orang bersemangat untuk memilih, karena mereka ingin melarikan diri dari perjuangan politik. Mereka menginginkan demokrasi yang sebenarnya."

baca juga: Menantu Erdogan Mundur Sebagai Menteri Keuangan Turki

Dia tidak merinci lebih lanjut, tetapi tampaknya merujuk pada perebutan kekuasaan antara pemerintah sipil Suu Kyi dan militer. Kemampuan pemerintahan Suu Kyi untuk menjalankan negara telah dilumpuhkan oleh klausul dalam konstitusi yang dirancang militer tahun 2008 yang memberi militer 25% kursi di Parlemen, yang memungkinkannya memblokir reformasi konstitusi.

Di TPS lain, Eaint Yadanar Oo yang berusia 19 tahun mengatakan dia senang karena ini adalah pemungutan suara pertamanya.

"Saya datang ke sini untuk memberikan suara guna menjalankan tugas sipil saya," katanya. (OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya