Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Indonesia Harus Cermati Posisi Dewan Keamanan Nasional AS

Nur Aivanni
07/11/2020 16:41
Indonesia Harus Cermati Posisi Dewan Keamanan Nasional AS
Bendera nasional AS berkibar di Washington DC.(AFP)

DI tengah gejolak pemilihan presiden (pilpres) Amerika Serikat (AS), Indonesia perlu memperhatikan posisi dalam Dewan Keamanan Nasional AS (NSC).

Pandangan itu diutarakan Ketua Pusat Kajian Wilayah Amerika UI Suzie Sudarman. Dalam hal ini, jika kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden terpilih sebagai Presiden AS.

"Biasanya, seorang presiden yang tidak memiliki hubungan khusus dengan sebuah negara, perlu kita perhatikan expert yang akan diangkat di NSC. Apakah expert NSC itu nantinya cinta Indonesia, atau kebetulan yang dipilih akademisi ugal-ugalan," ujar Suzie dalam diskusi virtual, Sabtu (7/11).

Baca juga: Pengusaha Indonesia Ingin Biden Menang Pilpres AS

Apabila ahli NCS yang dipilih Biden tidak bersimpati pada Indonesia, hal itu jelas tidak menguntungkan bagi bangsa ini. "Jadi yang harus sangat diperhatikan Kemlu RI ialah siapa yang akan dipilih dalam NSC," pungkasnya.

Mengingat, posisi NSC memiliki peran strategis untuk memberikan masukan kepada presiden AS. Jika pemimpin Negeri Paman Sam tidak kenal dengan Indonesia, bisa saja dia mendapat berbagai masukan yang tidak sesuai.

"Kalangan Demokrat sekarang berkembang menjadi kalangan yang progresif banget. Indonesia perlu membuat rambu-rambu agar progresivitas itu tidak membahayakan Indonesia,” kata Suzie.(OL-11)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya