Klaim Kemenangan Trump Picu Demo di Berbagai Kota

Faustinus Nua
05/11/2020 01:00
Klaim Kemenangan Trump Picu Demo di Berbagai Kota
Pengunjuk rasa membakar bendera Amerika Serikat di luar Gedung Pengadilan Mark O Hatfi eld di Portland, Oregon, AS(AFP)

PARA pengunjuk rasa bentrok di luar Gedung Putih dan di kota-kota lain sepanjang malam pemilu dan Rabu pagi, dengan emosi yang berkobar dan lusinan penangkapan dilaporkan.

Lusinan demonstran berbaris melalui jalan-jalan di Los Angeles dan kerumunan 200 orang atau lebih berada di Raleigh, Carolina Utara, dan Portland, Oregon. Minnesota menyaksikan lebih dari selusin penangkapan.

Amarah berkobar seiring berlalunya waktu, dengan Presiden AS Donald Trump menambahkan kisruh dan membakar emosi dengan membuat pernyataan bahwa menurutnya pemilihan itu curang.

Tidak itu saja, Trump mengklaim dia telah memenangi Pemilihan Presiden AS 2020, meskipun hasil akhir belum diberikan. Ia mengatakan akan menyengketakan penghitungan suara ke Mahkamah Agung.

“Kami benar-benar memenangi pemilihan ini,” kata Trump dalam pidato yang luar biasa di Gedung Putih. “Ini ialah penipuan pada publik Amerika Serikat,” katanya.

Dia tampaknya bermaksud menghentikan penghitungan surat suara melalui pos yang dapat diterima secara hukum oleh dewan pemilihan
negara bagian setelah pemilihan hari Selasa, asalkan dikirim tepat waktu.

Hasil terbaru dari Associated Press, Rabu (4/11) pagi, menunjukkan Biden unggul tipis dengan 238 electoral votes melawan 213 yang dimenangi Trump.

Diperlukan minimal 270 electoral votes untuk memenangi pilpres AS. Protes Washington, DC, meskipun sebagian besar suasananya damai,
memiliki kantong-kantong konfrontasi seiring berlalunya malam. Dorongan dan desakan di antara pengunjuk rasa dapat dilihat, dan polisi di daerah itu berusaha membubarkan kerumunan, dengan asap memenuhi udara dari sumber yang tidak dikenal.


69% muslim pilih Biden

Hampir 69% pemilih muslim A merika Serikat memberikan suara mereka untuk calon presiden dari Partai Demokrat Joe Biden. Sementara itu, 17% mendukung Presiden Donald Trump, menurut survei yang dilakukan organisasi kebebasan sipil dan advokasi muslim di AS.

Council on American-Islamic Relations (CAIR), organisasi hak sipil dan advokasi muslim terbesar di negara itu, merilis hasil Jajak Pendapat Pemilihan Presiden Muslim 2020 pada Selasa (3/11).

Jajak pendapat CAIR terhadap 844 rumah tangga pemilih muslim yang terdaftar menemukan jumlah pemilih muslim yang tinggi dengan 84%
melaporkan ikut memilih dalam pemilu AS. Dari angka itu, 69% memilih Biden dan 17% untuk Trump.

CAIR melaporkan lebih dari satu juta pemilih muslim Amerika Serikat muncul dalam jumlah yang ‘memecahkan rekor’ dalam siklus pemilihan ini. Direktur Eksekutif Nasional CAIR Nihad Awad mengatakan, kemampuan signifikan komunitas muslim untuk memengaruhi hasil dari berbagai persaingan di negara itu. “Termasuk pemilihan presiden telah diakui secara nasional.” (Van/AFP/outlookindia/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya