Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

FBI Peringatkan Kemungkinan Kekerasan Pemilu AS di Portland

Nur Aivanni
03/11/2020 10:36
FBI Peringatkan Kemungkinan Kekerasan Pemilu AS di Portland
Petugas memilah-milah surat suara yang masuk di kantor KPU Multnomah County, Portland, Oregon.(AFP/Nathan Howard/Getty Images)

FBI telah memperingatkan mengenai potensi bentrokan bersenjata terkait pemilihan umum Amerika Serikat (AS) di Portland.

Daerah kantong liberal di negara bagian Oregon itu masih belum pulih dari musim panas yang menyaksikan demonstrasi antirasisme massal yang meradang oleh kedatangan perwira federal dan milisi sayap kanan, termasuk yang disebut Proud Boys.

Pemungutan suara yang sangat terpolarisasi, Selasa (3/11) - yang bisa membuat Presiden AS Donald Trump terpilih kembali atau dikalahkan oleh saingannya dari Partai Demokrat Joe Biden - telah memicu kekhawatiran akan kekerasan jalanan yang lebih mematikan.

Baca juga: Wali Kota Philadelphia Minta Warga Tenang Jelang Pemilu

"Hal yang paling mengkhawatirkan bagi saya adalah potensi bentrokan bersenjata antara kelompok-kelompok yang berlawanan," kata Agen Khusus FBI Portland Renn Cannon kepada AFP.

"Itu bisa meningkat menjadi situasi berbahaya - jika amarah memanas - Anda bisa berakhir dengan tindakan kekerasan yang tidak menguntungkan atau tragis," tambahnya, menunjuk pada penembakan mematikan terhadap seorang pendukung sayap kanan di kota itu, Agustus lalu.

Kantor FBI Portland yang beranggotakan 250 orang, kata Cannon, telah menyiapkan sumber daya tambahan untuk kejahatan pemilu termasuk penindasan pemilih serta penipuan dan ancaman siber asing.

Sementara itu, Gubernur Portland Kate Brown, Senin (2/11), mengeluarkan perintah eksekutif yang menyerahkan kepolisian Portland kepada pasukan negara dan membuat Garda Nasional bersiaga.

"Ini adalah pemilu yang tidak seperti yang lain dalam hidup kita," katanya memperingatkan.

Agen FBI sangat memperhatikan setiap ancaman yang bisa mengurangi kemampuan orang dalam menggunakan hak pilih mereka.

Dikatakan Cannon, ada optimisme bahwa pemungutan suara yang panjang tidak mungkin terjadi pada Selasa (3/11) lantaran Oregon memberikan suara sepenuhnya melalui surat.

Namun, yang lebih mengkhawatirkan adalah berbagai protes yang direncanakan di Oregon setelah pemungutan suara yang mungkin tidak membuahkan hasil selama berhari-hari atau bahkan berminggu-minggu.

"Apakah mereka akan memiliki komponen bersenjata atau tidak, saya tidak tahu," kata Cannon, tanpa ancaman spesifik yang teridentifikasi saat ini. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya