Headline
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Konsistensi penegakan hukum perlindungan anak masih jadi tantangan
Di Indonesia, cukai rokok sulit sekali naik, apalagi pada tahun politik.
JURU Bicara Menteri Luar Negeri RI Teuku Faizasyah dengan tegas membantah isu rencana pembangunan pangkalan militer Amerika Serikat (AS) di Indonesia.
Dia menekankan bahwa kedatangan Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo ke Tanah Air, tidak berkaitan dengan isu tersebut.
Indonesia dan AS, lanjut dia, memang sepakat untuk memperkuat kerja sama di bidang pertahanan. Namun, ranah kerja sama hanya mencakup pengadaan alutsista dan latihan bersama.
"Isu pembangunan pangkalan militer itu tidak benar," pungkas Faizasyah saat dihubungi, Jumat (30/10).
Baca juga: Jokowi Ingin AS Jadi Teman Sejati Indonesia
Dia menekankan bahwa Indonesia terus memegang prinsip politik luar negeri yang bebas aktif, tanpa memihak kelompok tertentu.
"Oleh karena itu, kita pasti akan menolak ide pembangunan pangkalan militer di wilayah Indonesia," tegas dia.
Menurut Faizasyah, dengan menjalankan politik luar negeri yang bebas aktif, Indonesia justru memperoleh lebih banyak dampak positif.
"Kita jadi leluasa untuk menjalin kerja sama militer dengan negara mana saja," ucapnya.(OL-11)
NEGOSIASI dagang antara Indonesia dengan Amerika Serikat masih terus berlanjut meskipun Indonesia telah ditetapkan bahwa Indonesia dikenai tarif impor sebesar 19 persen
WAKIL Indonesia di turnamen bulu tangkis Jepang Terbuka 2025 satu persatu mulai berguguran, tunggal putra Indonesia, Alwi Farhan harus tersingkir
Sebelum Indonesia, Vietnam menjadi ukuran keberhasilan negosiasi dengan pemeritnah Amerika Serikat.
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bertolak ke Brussel, Belgia, mendampingi Presiden Prabowo Subianto bertemu pimpinan tertinggi Uni Eropa untuk mempercepat IEU-CEPA
Keputusan tarif tersebut telah dirancang jauh sebelum Indonesia secara resmi diterima sebagai anggota penuh BRICS.
Donald Trump pada hari Kamis (10/7) menyatakan rencananya untuk menetapkan tarif menyeluruh sebesar 15% atau 20% untuk sebagian besar negara mitra dagang.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved