Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Debat Capres AS Lebih Tenang dengan Tombol 'Mute'

Nur Aivanni
23/10/2020 20:55
Debat Capres AS Lebih Tenang dengan Tombol 'Mute'
Petahana Presiden AS Donald Trump (kiri) dan lawannya Joe Biden saat debat Pilpres AS di Cleveland, Ohio, AS.(AFP)

SUASANA debat terakhir antara Presiden AS Donald Trump dan kandidat dari Partai Demokrat Joe Biden yang digelar di Nashville, Tennessee, pada Kamis (Jumat, WIB) berbeda dengan debat pertamanya. Debat yang dilakukan jelang 12 hari menuju pemilihan pada 3 November ternyata berlangsung relatif lebih tenang.

Dalam debat pertama pada bulan lalu, Trump menghabiskan sebagian besar waktunya untuk meneriaki Biden. Kali ini, Trump menyebut lawannya tersebut 'Joe'.

Bahkan, Trump memuji moderator Kristen Welker dari NBC News, yang memiliki tombol mute untuk menjaga ketertiban debat. "Saya sangat menghormati cara Anda menangani ini, sejauh ini," katanya.

Debat yang berlangsung selama 90 menit tersebut lebih substantif daripada debat sebelumnya pada 29 September yang berubah menjadi kacau, dengan Trump tak henti-hentinya mengincar lawannya dan berdebat dengan moderator. Namun dalam debat kedua, keduanya saling menyerang personal.

Setelah keributan itu, penyelenggara debat kali ini mematikan mikrofon kandidat untuk menghindari interupsi.

Adanya perubahan nada suara dalam debat pun mungkin disebabkan oleh perubahan aturan yang mengharuskan mikrofon kandidat dimatikan sementara saingannya menyampaikan tanggapannya selama dua menit untuk pertanyaan pembukaan pada masing-masing dari enam topik debat.

Dalam debat kedua, Trump sebagian besar mematuhi aturan, yang memungkinkan Biden untuk berbicara tanpa interupsi. Dan, Biden pun nampak lebih terkendali. (AFP/BBC/The Guardian/OL-13)

Baca Juga: Interupsi Warnai Debat Presiden AS



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya