Headline

Presiden Prabowo resmikan 80.000 Koperasi Merah Putih di seluruh Indonesia.

Fokus

Terdapat sejumlah faktor sosiologis yang mendasari aksi tawur.  

Madrid Kembali Jadi Episentrum Covid-19

Haufan Hasyim Salengke
27/9/2020 07:40
Madrid Kembali Jadi Episentrum Covid-19
Petugas kesehatan memakai APD membuka tirai di ruang perawatan covid-19 RS La Paz, Madrid, Spanyol.(AFP/PIERRE-PHILIPPE MARCOU)

PEMERINTAH Spanyol mendesak pihak berwenang di Madrid untuk memperketat aturan-aturan pembatasan virus korona (covid-19) di seluruh kota. Dan memperingatkan risiko serius bagi penduduk jika tidak melakukannya. Madrid memperpanjang pembatasan di hotspot covid-19, Jumat (25/9), tetapi menolak seruan untuk mengunci seluruh kota. Pada Sabtu (26/9), Menteri Kesehatan Spanyol Salvador Illa mengatakan pembatasan saat ini tidak cukup.

Dia mengatakan ini adalah waktu untuk bertindak dengan tekad untuk mengendalikan pandemi.

"Ada risiko serius bagi penduduk, bagi daerah tetangga," kata Illa, menyerukan kepada pemerintah daerah ibu kota untuk mengutamakan kesehatan warga dan memberlakukan penguncian parsial di seluruh kota.

Wilayah Spanyol bertanggung jawab atas perawatan kesehatan sehingga pemerintah pusat tidak memiliki kekuatan untuk memberlakukan pembatasan yang lebih diinginkan. Madrid kembali menjadi episentrum wabah virus korona di Spanyol, seperti yang terjadi pada puncak pertama awal tahun ini. Negara itu mencatat 12.272 kasus pada Jumat, sehingga total resmi menjadi 716.481, penghitungan infeksi tertinggi di Eropa Barat.

baca juga: Jumlah Positif Covid-19 di India Mendekati Enam Juta

Spanyol dan banyak negara lain di belahan bumi utara telah menyaksikan gelombang kedua pandemi virus korona dalam beberapa pekan terakhir. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan peringatan keras tentang kebangkitan infeksi covid-19 di Eropa dan di tempat lain saat musim dingin mendekat.Negara-negara Eropa melihat peningkatan penyakit yang mengkhawatirkan, dengan peningkatan kecil kematian pada orang tua, kata kepala tim darurat WHO, Dr Mike Ryan.

Ryan mempertanyakan apakah negara-negara Eropa telah benar-benar kehabisan semua alat yang mereka miliki untuk mencegah putaran kedua penguncian nasional. (BBC/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya