Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PADA Jumat (18/9), Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Steven T Mnuchin and Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, secara jarak jauh, menandatangani Kerangka Kerja Sama untuk Memperkuat Pembiayaan Infrastruktur dan Pembangunan Pasar.
Prakarsa kerja sama itu dirancang untuk mencapai tujuan bersama AS dan Indonesia guna mendukung pembangunan infrastruktur melalui investasi berorientasi pasar sektor swasta.
Di bawah kerangka kerja sama itu, AS dan Indonesia akan mengatasi hambatan regulasi, pasar, dan legalitas terhadap investasi sektor swasta dengan berfokus pada pembangunan instrumen keuangan, pembiayaan proyek, pasar utang lokal, dan pasar modal.
Baca juga: Paket Berisi Racun untuk Trump Digagalkan
"Pembangunan infrastruktur sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi dan pemulihan jangka panjang dari dampak covid-19. Kerangka kerja ini mendukung pertumbuhan ekonomi dan tujuan kita bersama dalam upaya menjawab kebutuhan infrastuktur melalui investasi berorientasi pasar sektor swasta," ujar Mnuchin, melalui keterangan resmi yang diterima, Minggu (20/9).
Pertemuan pertama Kelompok Kerja di bawah perjanjian kerangka kerja itu akan diadakan secara virtual pada 22-23 September 2020.
Keterlibatan ini mendukung Strategi Indo-Pasifik Pemerintah AS yang lebih luas dengan melengkapi upaya yang sedang berlangsung di bawah Meningkatkan Pembangunan dan Pertumbuhan Melalui Energi (Asia EDGE) dan Jaringan Transaksi dan Bantuan Infrastruktur (ITAN). (OL-1)
Kerja sama biosekuriti yang kuat tidak hanya membantu melindungi masing-masing negara, tetapi juga kesehatan, stabilitas, dan ketahanan seluruh kawasan.
Dalam konteks 75 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Inggris, kedua negara bersiap melangkah ke babak baru melalui penandatanganan kemitraan strategis pada September mendatang.
Sejumlah perusahaan Belanda sebelumnya telah berminat untuk berinvestasi di sektor pertanian Indonesia, meskipun sempat menghadapi beberapa kendala.
Pemerintah Indonesia terus berkomitmen memperkuat kemitraan strategis dengan Uni Eropa, khususnya di bidang ekonomi dan perdagangan.
PRESIDEN Prabowo Subianto dan Perdana Menteri Tiongkok Li Qiang jadi saksi penandatanganan 12 nota kesepahaman (MoU) strategis dalam kunjungan resmi
Kedua negara juga sepakat membentuk mekanisme konsultasi bilateral baru di bidang perlucutan senjata, non- proliferasi, dan pengendalian senjata.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved