Terlibat Perang di Yaman, Uni Eropa Desak Embargo Senjata ke Saudi

Haufan Hasyim Salengke
17/9/2020 20:32
Terlibat Perang di Yaman, Uni Eropa Desak Embargo Senjata ke Saudi
Perang di Yaman(AFP)

PARLEMEN Eropa, Kamis (16/9), mendesak negara-negara anggota Uni Eropa untuk memberlakukan embargo senjata pada Arab Saudi atas pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi dan perang Yaman.

Dalam laporan ekspor senjata Uni Eropa yang diadopsi pada Kamis, anggota parlemen Uni Eropa mendesak semua anggota blok untuk mengikuti Jerman, Finlandia dan Denmark, setelah pembunuhan jurnalis Jamal Khashoggi mengadopsi pembatasan ekspor senjata mereka ke Saudi.

Dokumen tersebut juga menunjukkan senjata yang diekspor ke Saudi, Uni Emirat Arab, serta anggota koalisi pimpinan Saudi lainnya yang ikut campur dalam perang Yaman.

Anggota parlemen Uni Eropa menyambut baik langkah-langkah pembatasan yang diberlakukan oleh Belgia, Denmark, Finlandia, Jerman, Yunani, Italia, dan Belanda menyusul resolusi Parlemen Eropa 2018 yang meminta negara-negara blok untuk tidak menjual senjata atau peralatan militer kepada koalisi pimpinan Saudi.

Laporan itu juga mendesak negara-negara Uni Eropa yang tersisa untuk menjatuhkan sanksi serupa untuk mencegah penderitaan warga sipil lebih lanjut dalam konflik Yaman.

Yaman telah berada dalam kekerasan dan kekacauan sejak 2014, ketika pemberontak Houthi yang didukung Iran menguasai sebagian besar wilayah yang memaksa Presiden Abdrabbuh Mansour Hadi untuk meninggalkan negara itu pada tahun berikutnya.

Krisis meningkat pada 2015 ketika koalisi militer pimpinan Saudi meluncurkan kampanye udara yang bertujuan untuk menggulung kembali keuntungan teritorial Houthi.

Puluhan ribu warga Yaman, termasuk warga sipil, diyakini tewas dalam konflik tersebut, yang menyebabkan salah satu krisis kemanusiaan terburuk di dunia dengan 3,65 juta pengungsi internal dan 15 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan segera. (AA/OL-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya