Headline
Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.
Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.
DI tengah meningkatnya kematian akibat virus korona (covid-19), Turki pada Rabu (2/9) memberlakukan langkah pembatasan baru di seluruh negeri.
Kementerian Dalam Negeri mengirim edaran tentang perluasan pembatasan untuk mengendalikan penyebaran covid-19 dari 14 ke semua 81 provinsi di Turki.
Mulai Jumat (4/9), pertemuan besar seperti pernikahan di luar ruangan dan perayaan tradisional lainnya akan dikurangi.
Durasi acara pernikahan di Turki dibatasi hingga satu jam, dengan larangan menari dan menyajikan makanan.
Orang yang berusia 65 tahun ke atas dan di bawah 15 tahun, yang bukan merupakan kerabat tingkat pertama dan kedua dari kedua mempelai, tidak akan diizinkan menghadiri pernikahan.
Setidaknya satu pejabat publik akan menghadiri upacara pernikahan untuk memantau aturan tersebut.
Sebelumnya pada Rabu, Menteri Kesehatan Fahrettin Koca mengatakan Turki sedang menyaksikan puncak kedua pandemi ketika kematian satu hari naik menjadi di atas 40 selama tiga hari terakhir, peningkatan tajam.
Baca Juga: Turki Mulai Izinkan Penerbangan dan Bisnis
Sejauh ini, Turki telah mencatat total 6.462 kematian akibat covid-19, sementara lebih dari 246.000 orang telah pulih dari penyakit tersebut. Saat ini, ada hampir 274.000 kasus yang dikonfirmasi di negara tersebut.
Sejak pertama kali muncul di Tiongkok Desember lalu, virus korona baru telah menyebar ke setidaknya 188 negara dan wilayah. AS, Brasil, dan Rusia saat ini adalah negara yang paling terpukul di dunia.
Pandemi telah menewaskan lebih dari 858.000 orang di seluruh dunia, dengan infeksi melebihi 25,8 juta dan pemulihan lebih dari 17 juta, menurut angka yang dikumpulkan oleh Universitas Johns Hopkins. (AA/OL-13)
Baca Juga: Kasus Aktif di Indonesia Masih di Bawah Rata-Rata Dunia
Denmark menjadi negara Uni Eropa pertama yang mencabut semua pembatasan covid-nya meskipun ada rekor jumlah kasus.
Menurut dr. Pompini Agustina Sitompul, Sp.P, Indonesia termasuk sebagai negara yang relatif baik dalam hal penanganan kasus Covid-19.
Kasus covid-19 di Indonesia menurun semenjak puncaknya pada 15 Juli 2021 karena peningkatan kesadaran masyarakat dan pembatasan sosial yang ketat.
Dengan populasi 5 juta jiwa, Selandia Baru sukses menangani pandemi Covid-19 dan tercatat total angka kematian hanya 40 orang.
Suasana sejumlah jalan raya dan pusat aktivitas perdagangan di Kuala Lumpur Malaysia nampak sepi pada hari pertama penerapan total lockdown atau pembatasan pergerakan penuh, Selasa (1/6).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyatakan jika kasus covid-19 kembali melonjak setelah libur panjang, kemungkinan akan ada pembatasan mobilitas yang lebih ketat lagi.
Studi terbaru mengungkapkan vaksinasi anak mengalami stagnasi dan kemunduran dalam dua dekade terakhir.
Diary, merek perawatan kulit (skin care) asal Bekasi, sukses menembus pasar Vietnam dan Jepang berkat inovasi produk, strategi digital, dan semangat pantang menyerah.
Produksi masker ini. bersamaan dengan produk lain seperti kopi, keripik udang dan coklat lokal membawa Worcas mendapatkan perhatian pasar domestik internasional.
Tahun 2020, sepasang peneliti India mengklaim lockdown global selama pandemi Covid-19 menyebabkan penurunan suhu permukaan bulan.
Jumlah wisman yang datang langsung ke Bali pada Januari-November 2023 sebanyak 5.782.260 kunjungan, sementara pada periode yang sama tahun 2019 sebanyak 5.722.807 kunjungan.
KETUA Satgas Covid-19 PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Erlina Burhan mengungkapkan bahwa human metapneumovirus atau HMPV tidak berpotensi menjadi pandemi seperti yang terjadi pada covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved