Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

Bentrokan Pecah di Kota Portland

Haufan Hasyim Salengke
31/8/2020 03:15
Bentrokan Pecah di Kota Portland
Polisi mendekati seorang pria yang ditembak di dekat pawai massa pro-Trump di Portland, Oregon, AS, kemarin(AFP)

SATU orang ditembak mati di Portland, Amerika Serikat, setelah terjadi bentrokan antara pengunjuk rasa dari kelompok Black Lives Matter (BLM) dan pendukung Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Kota di wilayah Oregon tersebut telah menjadi pusat aksi protes BLM sejak polisi membunuh pria kulit hitam tak bersenjata, George Floyd, di Minnesota pada akhir Mei. Menurut media lokal, sebuah konvoi yang terdiri dari ratusan mobil pendukung Trump kemarin mendatangi Portland. Kepolisian Portland mengatakan sebuah unjuk rasa politik berpawai di pusat kota.

“Ada beberapa aksi kekerasan antara demonstran BLM dan kelompok pendukung Trump. Petugas telah campur tangan dan dalam beberapa kasus melakukan penangkapan,” tambah polisi setempat.

Situs berita Oregonlive melaporkan bentrokan dan momen-momen menegangkan timbul di antara kelompok itu meskipun polisi tidak mengatakan apakah penembakan yang terjadi kemudian terkait dengan demonstrasi itu.

Penembakan terjadi sekitar pukul 20.45 waktu setempat di pusat kota. “Petugas kepolisian mendengar suara tembakan dari daerah Southeast 3rd Avenue dan Southwest Alder Street. Polisi merespons dan menemukan korban dengan luka tembak di dada,” ungkap pihak kepolisian.


Rencana Trump

Presiden Trump berencana melakukan perjalanan minggu depan ke Kota Kenosha, tempat warga Afrika-Amerika bernama Jacob Blake, 29, ditembak beberapa kali di punggung oleh seorang polisi kulit putih. 

Kejadian penembakan itu telah memicu gelombang protes nasional. Kenosha, sekitar 1 jam perjalanan dari Chicago, dikacaukan berbagai kekerasan setelah penembakan Blake. Para pengunjuk rasa juga telah membakar gedung dan mobil.

“Trump antara lain akan bertemu pejabat polisi di Kenosha dan menengok bekas-bekas kerusakan akibat kerusuhan baru-baru ini yang dipicu penembakan,” kata juru bicara Gedung Putih, Judd Deere.

Namun, Deere tidak mengatakan apakah Trump akan bertemu dengan keluarga Blake. Para pengunjuk rasa telah turun ke jalan di kota-kota besar Amerika Serikat di musim panas ini untuk meminta pengusutan terhadap kematian orang kulit hitam di tangan polisi. Itu kerusuhan sipil paling luas di AS selama beberapa dekade.

Pekan lalu, puluhan ribu pengunjuk rasa, misalnya, memenuhi ibu kota AS, Washington, untuk memperingati ulang tahun pidato bersejarah dari tokoh demokrasi Martin Luther King Jr.

Sambil menahan tangis, para kerabat dari korban kekerasan oleh polisi AS bergantian berpidato di depan massa. Itu termasuk kerabat Breonna Taylor, 26, yang tewas ditembak polisi saat berada dalam apartemennya.

“Warga kulit hitam Amerika, kita harus bersatu dan berjuang, tetapi jangan gunakan kekerasan dan kekacauan,” kata saudara Jacob Blake, Letetra Widman.

Sementara itu, sama seperti yang dilakukan ayahnya 57 tahun lalu, Martin Luther King III berdiri di anak tangga Lincoln Memorial dan berpesan agar warga AS terus berjuang melawan ketidakadilan. Ia juga berseru agar warga memberikan suara pada pilpres AS November mendatang dan mengalahkan Trump. (AFP/X-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya