Luncurkan Rudal ke LCS, Beijing Kirim Sinyal untuk AS

Faustinus Nua
28/8/2020 05:26
Luncurkan Rudal ke LCS, Beijing Kirim Sinyal untuk AS
Foto satelit kapal-kapal selam militer Tiongkok berlabuh di Pulau Hainan, Laut China Selatan.(Planet Labs, Inc. / AFP)

MILITER Tiongkok telah meluncurkan dua rudal, termasuk rudal penghancur kapal induk, ke Laut China Selatan. Sumber yang dekat dengan militer mengatakan pada Kamis (27/8) bahwa tembakan itu dilakukan pada Rabu pagi sebagai bentuk peringatan untuk AS. Lantaran sehari sebelumnya, pesawat pengintai AS memasuki zona larangan terbang militer Tiongkok.

Salah satu rudal, DF-26B, diluncurkan dari provinsi barat laut Qinghai, sementara yang lainnya, DF-21D, lepas landas dari provinsi Zhejiang di timur. Keduanya ditembakkan ke wilayah di antara provinsi Hainan dan Kepulauan Paracel. Area pendaratan berada dalam zona terlarang. Sebab otoritas keselamatan maritim Hainan telah mengkonfirmasi adanya latihan militer dari Senin hingga Sabtu di wilayah tetsebut.

Sumber itu mengatakan peluncuran rudal itu bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan Tiongkok. Sehingga di masa depan mereka mampu menolak akses pasukan lain ke Laut China Selatan, wilayah yang disengketakan.

"Ini adalah tanggapan Tiongkok atas potensi risiko yang dibawa oleh pesawat tempur dan kapal militer AS yang semakin sering masuk di Laut China Selatan," "Tionglok tidak ingin negara tetangganya salah paham dengan tujuan Beijing," kata sumber itu.

Rudal berkemampuan ganda DF-26 adalah jenis senjata yang dilarang dalam perjanjian

Intermediate-Range Nuclear Forces Treaty yang ditandatangani oleh AS dan Uni Soviet menjelang akhir Perang Dingin. Ketika AS menarik diri dari perjanjian itu tahun lalu, pengembangan senjata tersebut dianggap bukan suatu pelanggaran olehTiongkok.

DF-26 memiliki jangkauan 4.000 km atau 2.485 mil dan dapat digunakan dalam serangan nuklir atau konvensional terhadap target darat dan laut. DF-21 memiliki jangkauan sekitar 1.800 km, tetapi menjadi yang paling canggih untuk seri DF-21D, sebagai rudal balistik anti-kapal pertama di dunia.

Song Zhongping, seorang komentator militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan peluncuran rudal itu jelas dimaksudkan untuk mengirim sinyal ke AS

"AS terus menguji garis batas Tiongkok dalam masalah Taiwan dan Laut China Selatan, dan ini mendorong Tiongkok untuk menunjukkan kekuatan militernya agar Washington tahu bahwa bahkan kapal induk AS pun tidak dapat meluncurkan kekuatan penuh mereka di dekat pantai Tiongkok," kata Song.

baca juga: Aktivitas Militer Tiongkok di Kepulauan Paracel Ancam Kawasan

Sementara itu, Kementerian Pertahanan Tiongkok tidak mengomentari peluncuran tersebut. Namun, belakangan ini ketegangan kedua negara terus meningkat. Baik AS maupun Tiongkok terus berupaya menunjukan kekuatannya masing-masing.(SCMP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya