Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Aktivitas Militer Tiongkok di Kepulauan Paracel Ancam Kawasan

Faustinus Nua
27/8/2020 16:50
Aktivitas Militer Tiongkok di Kepulauan Paracel Ancam Kawasan
Ilustrasi Laut China Selatan(Antara/Eric Ireng)

KEMENTERIAN Luar Negeri Vietnam memperingatkan Beijing bahwa kehadiran pembom Tiongkok di Kepulauan Paracel, di Laut China Selatan yang disengketakan akan membahayakan perdamaian. Vietnam tidak setuju adanya peningkatan aktivitas pertahanan Beijing di wilayah perairan itu.

"Fakta bahwa pihak terkait mengirim senjata dan pembom tidak hanya melanggar kedaulatan Vietnam tetapi juga membahayakan situasi di wilayah tersebut," kata juru bicara Kementerian Luar Negei Vietnam, Le Thi Thu Hang, seperti dilansir SCMP, Kamis (27/8).

Tiongkok, yang selama bertahun-tahun terjebak dalam sengketa maritim dengan negara-negara pesisir lainnya di Laut China Selatan, dalam beberapa bulan terakhir telah meningkatkan kehadiran dan latihannya di bagian jalur perairan strategis itu. Pada saat bersamaan, negara penggugat lain tengah berjuang melawan wabah virus korona, meski ada dukungan dari AS.

Media Vietnam dan Tiongkok telah melaporkan bahwa Beijing baru-baru ini mengerahkan jet tempur dan setidaknya satu pembom, H-6J, ke Paracel. Kementerian Pertahanan Tiongkok juga pada akhir bulan lalu mengatakan pembom H-6G dan H-6J telah berpartisipasi dalam latihan intensitas tinggi di wilayah tersebut.

Selaim itu, Tiongkok, tahun ini juga telah mengerahkan kapal survei, bersama dengan kapal penjaga pantai, ke perairan Vietnam dan Malaysia. Pada Kamis malam, kapal penjaga pantai Tiongkok Zhongquo Haijing 5204, terlihat di sekitar Blok 06.1, area ekstraksi minyak dan gas dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil laut Vietnam, menurut data dari situs pelacakan kapal Marine Traffic. (OL-13)

Baca juga: Polri: Banyak yang Tidak Disiplin Laksanakan Protokol Kesehatan



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya