Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
JEPANG dan Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) menyepakati perluasan hubungan di bidang keamanan dan ekonomi di tengah meningkatnya pengaruh Tiongkok.
"Kesepakatan tersebut dicapai pada KTT Jepang-ASEAN di Tokyo, yang dihadiri oleh para pemimpin dari 10 negara anggota, dan menandai peringatan 50 tahun persahabatan dan kerja sama mereka," Kyodo News yang berbasis di Tokyo melaporkan Minggu (17/12).
Rezim junta Myanmar tidak diundang ke KTT regional karena kudeta militer tahun 2021 di negara tersebut. Selain itu, Timor Leste juga menghadiri KTT tersebut sebagai pengamat karena ASEAN pada prinsipnya telah setuju untuk mengakui negara tersebut sebagai anggotanya yang ke-11.
Baca juga : Indonesia Percepat Negosiasi Kode Etik di Laut China Selatan
Dalam pernyataan visi bersama yang dikeluarkan setelah pertemuan tersebut, para pemimpin berjanji untuk meningkatkan kerja sama di bidang keamanan maritim, memperkuat rantai pasokan, mempromosikan praktik energi berkelanjutan, dan memperluas pertukaran antar masyarakat di berbagai sektor.
Mereka juga mengumumkan peluncuran inisiatif baru untuk industri mobil generasi mendatang yang bertujuan untuk memetakan strategi agar ASEAN dapat terus menjadi pusat produksi dan ekspor otomotif.
Mendukung startup digital serta mempercepat investasi publik dan swasta untuk mencapai dekarbonisasi adalah beberapa upaya baru untuk lebih meningkatkan perekonomian di wilayah yang berkembang pesat.
Baca juga : ASEAN-Jepang Sepakat Menjaga Stabilitas dan Perdamaian Kawasan
Berbicara pada konferensi pers bersama Presiden Indonesia Jokowi, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengatakan bahwa berdasarkan rasa saling percaya yang kuat, Jepang dan ASEAN akan mengatasi tantangan-tantangan baru.
Jokowi, yang menjabat sebagai salah satu ketua KTT tersebut sebagai perwakilan ASEAN, mengatakan bahwa Jepang dan blok tersebut akan menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan dengan tetap mematuhi hukum internasional.
Hubungan Jepang dengan negara-negara berkembang ASEAN biasanya berfokus pada bantuan keuangan. Namun Tokyo saat ini memanfaatkan kelompok tersebut untuk melawan meningkatnya pengaruh Tiongkok di Laut Cina Selatan.
Baca juga : PBB Pastikan Dukung ASEAN Selesaikan Konflik Laut China Selatan
Kesembilan pemimpin ASEAN yang berpartisipasi dijadwalkan untuk mengadakan pertemuan terpisah dari 11 anggota Komunitas Nol Emisi Asia, yang juga melibatkan Jepang dan Australia, pada hari Senin, dengan fokus pada pengurangan emisi karbon.
Selain Kishida dan Jokowi, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, Perdana Menteri Thailand Srettha Thavisin, Perdana Menteri Vietnam Pham Minh Chinh, Perdana Menteri Laos Sonexay Siphandone , Sultan Hassanal Bolkiah dan Pangeran Abdul Mateen dari Brunei, Perdana Menteri Kamboja Hun Mamet, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, dan Perdana Menteri Timor Leste Kay Rala Xanana Gusmao turut hadir dalam acara tersebut. (Anadolu/Z-4)
Transisi energi tidak hanya tentang pengurangan emisi tetapi juga untuk penciptaan lapangan kerja dan peluang investasi.
PRESIDEN Prabowo Subianto lebih memilih untuk melakukan kunjungan kenegaraan ke Federasi Rusia pekan depan dan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin
AS dan Tiongkok mencapai kemajuan yang meredakan perang dagang.
PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kesepakatan telah dicapai antara AS dan Tiongkok untuk meredam tensi perang dagang berkepanjangan.
Pasar kemasan karton bergelombang di Asia Tenggara segera mencatat tingkat pertumbuhan tahun majemuk (CAGR) sebesar 4% pada periode 2021-2026.
MENTERI Luar Negeri Tiongkok Wang Yi menyampaikan harapannya agar Prancis menentang campur tangan Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) di kawasan Asia-Pasifik.
GANJAR Pranowo melontarkan gagasan Kesepakatan Sementara untuk menyelesaikan konflik Laut China Selatan. Hal itu disinggung Ganjar pada Debat Capres-Cawapres Ketiga
"Yang berikutnya bagaimana patroli bisa kita perkuat juga di wilayah Laut China Selatan," kata Ganjar.
Tiongkok pada Kamis (4/1) mengecam tindakan provokatif yang dilakukan oleh Amerika Serikat (AS) dan sekutunya, Filipina di Laut Cina Selatan
Penetapan landas kontinen merupakan tugas yang perlu segera dilaksanakan oleh pemangku kepentingan. Mulai dari ilmuwan kelautan, peneliti bidang maritim, serta pemerintah.
Bakamla akan bekerja sama dengan Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk pengamanan Laut Cina Selatan, terkhusus Natuna Utara yang menjadi bagian NKRI.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved