Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Update Sengketa Gas Alam Mediterania

Faustinus Nua
26/8/2020 11:05
Update Sengketa Gas Alam Mediterania
Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu(AFP/ADEM ALTAN)

Turki mengatakan pada Selasa (25/8) bahwa pihaknya siap untuk melakukan pembicaraan dengan Yunani terkait perselisihan mengenai gas alam Mediterania timur.

"Kami mendukung negosiasi untuk pembagian yang adil, tetapi tidak ada yang harus menetapkan prasyarat. Ini tidak bisa terjadi dengan prasyarat yang ditetapkan oleh Yunani," kata Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu setelah pembicaraan dengan mitranya dari Jerman Heiko Maas di Ankara.

Pusat kekuatan Uni Eropa, Jerman, memelopori upaya untuk menghindari konflik militer langsung yang dapat membahayakan akses masa depan Eropa ke cadangan energi yang baru ditemukan. Klaim maritim Yunani didukung oleh seluruh Uni Eropa, tetapi blok tersebut sejauh ini menahan diri untuk tidak memberikan sanksi berat kepada Turki karena ada kekhawatiran pembalasan dari Presiden Recep Tayyip Erdogan.

Maas bolak-balik antara Athena dan Ankara pada hari Selasa dalam upaya untuk membuat dua pihak meredam retorika dan masuk kembali ke pembicaraan langsung. Setelah kunjungan tersebut selesai, Maas mengakui bahwa perselisihan tersebut telah memasuki fase sangat kritis. Namun demikian, keduanya sama-sama tidak ingin menggunakan kekuatan militer.

Baca juga: PBB Tolak Permintaan AS untuk Kembalikan Sanksi Iran

"Tidak ada yang mau menyelesaikan masalah ini dengan cara militer dan ada kemauan di kedua sisi untuk berdialog," ujar Maas.

Cavusoglu memuji upaya mediasi Jerman, tetapi mengatakan Ankara telah menunjukkan niat baik dengan mengumumkan penghentian sementara aktivitas penjelajahannya bulan lalu. Dia berargumen bahwa Turki merasa harus melanjutkan pekerjaannya ketika Yunani menandatangani perjanjian dengan Mesir untuk mendirikan zona ekonomi eksklusif pada 6 Agustus, yang melanggar niat baik itu secara umum.

"Saya ingin menyarankan Yunani untuk meninggalkan (tindakan) manja. Bertindaklah dengan akal sehat," tukasnya kepada Athena.

Pada hari Minggu, Turki mengumumkan keputusan untuk memperpanjang misi kapal penjelajahnya Oruc Reis empat hari ekstra hingga Kamis. Ini yang mendorong Yunani untuk melakukan latihan angkatan laut di dekatnya. (France24/OL-14)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bude
Berita Lainnya