Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
RATUSAN kaum muda Libia menggelar aksi demonstrasi di Tripoli untuk hari ketiga secara beruntun memprotes memburuknya kondisi kehidupan dan korupsi di negara itu.
Meneriakkan kemarahan mereka atas minimnya tenaga listrik, air, dan bahan bakar di negara Afrika Utara itu, para demonstran, termasuk remaja dan anak-anak, berkumpul di Alun-Alun Martir.
Mereka juga memprotes korupsi yang dilakukan pemerintah. Beberapa demonstran membawa spanduk yang di antaranya bertuliskan, "Koruptor harus diadili!".
Baca juga: PBB Tolak Permintaan AS untuk Kembalikan Sanksi Iran
Demonstrasi itu terus bergulir bahkan setelah Fayez al-Sarraj, kepala pemerintahan Libia yang diakui PBB, Senin (24/8), berjanji akan melakukan reshuffle kabinet.
Dalam pidato yang disiarkan langsung televisi Al-Rasmiya, Sarraj mengaku menghormati hak warga Libia untuk menggelar aksi demonstrasi dan berjanji akan memerangi korupsi.
"Menteri baru akan dipilih berdasarkan kompetensi, kemampuan, dan integritas mereka," ujar Sarraj sembari berjanji akan melakukan segalanya untuk melakukan reshuffle tersebut.
"Kami mengaku ikut bertanggung jawab atas memburuknya kondisi di Libia," imbuhnya namun mengatakan krisis di Libia telah berlangsung selama bertahun-tahun. (AFP/OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved