Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Tuduhan Korupsi Muncul di Tengah Pandemi di Afsel

Basuki Eka Purnama
19/8/2020 11:23
Tuduhan Korupsi Muncul di Tengah Pandemi di Afsel
Turis mengenakan masker ambil bagian dalam safari di Pretoria, Afrika Selatan(AFP/Michele Spatari)

AFRIKA Selatan (Afsel) tengah menghadapi tuduhan korupsi terkait pandemi covid-19 yang menghantam kredibilitas pemerintahan Presiden Cyril Ramaphosa dan citra negara itu di tingkat internasional.

Tudingan itu mengemukan setelah adanya tuduhan pejabat pemerintah lokal menumpuk bantuan makanan bagi korban covid-19 dan kemudian menjualnya.

Selain itu, sejumlah rumah sakit menemukan bahwa bahwa masker, baju peliundung, dan alat pelindung diri lainnya dari pemerintah tidak sampai kepada mereka.

Baca juga: Australia Wajibkan Semua Warga Divaksin Covid-19

Namun, kemarahan warga mencapai puncaknya ketika dana bantuan senilai US$29 miliar menghilang. Hal itu terungkap setelah warga Afsel yang kehilangan pekerjaan yang telah lama mengantre di tengah dinginnya suhu musim dingin disuruh pulang karena dana yang akan dibagikan tidak ada.

"Korupsi saat ini lebih terasa karena saat keluarga yang lapar tidak mendapatkan jatah mereka, hal itu sangat mengerikan," ujar pengamat ekonomi Thabi Leoka.

Skandal korupsi di Afsel semakin ramai setelah pada bulan lalu suami juru bicara presiden, Khusela Diko, disebut mendapatkan kontrak senilai puluhan juta rand untuk mengadakan APD.

Tender pengadaan APD juga menyeret nama besar lain di Afsel termasuk Sekretaris Jenderal Kongres Nasional Afrika (ANC), partai yang berkuasa, Ace Magashule, dan pejabat kesehatan Bandile Masuku.

Ramaphosa berjanji akan mengadili semua pihak yang disebut berperilaku 'Layaknya hyena mengerubungi mangsanya'. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya