Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
POLISI Israel, Sabtu (8/8), diterjunkan untuk melindungi demonstran anti-Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setelah pelaku pembunuh demonstran pada 1983 menyebut para demonstran anti-Netanyahu sebagai kuman dan mereka akan menghadapi perlawanan berdarah.
Ekstremis sayap kanan Yona Avrushmi dipenjara selama 27 tahun karena melemparkan granat yang menewaskan demonstran Emil Grunzweig dan melukai sembilan orang lain kala mereka berdemonstrasi menentang perang antara Israel dan Libanon.
Pada Jumat (7/8) malam, Avrushmi dalam wawancara dengan stasiun televisi Channel 12 bahwa dia tidak akan datang ke demonstrasi itu namun memastikan masih banyak orang yang cinta Netanyahu dan benci dengan para demonstran.
Baca juga: Ribuan Orang Israel Bergabung dalam Protes Anti-Netanyahu
"Akan banyak orang muda yang akan datang ke sana dan mereka tahu apa yang harus dilakukan," ujarnya.
Para penggerak demonstrasi memandang serius pernyataan Avrushmi itu dan telah mengajukan gugatan ancaman kekerasan terhadap tokoh sayap kanan itu.
"Kuman, mereka adalah kuman," seru Avrushmi dalam wawancara dengan Channel 12.
"Saya selalu benci mereka. Mereka adalah orang jahat," lanjutnya.
Kepala Operasional Kepolisian Jerusalem Shlomi Bachar mengatakan dirinya telah menerjunkan polisi untuk menjaga para demonstran.
"Target kami adalah memastikan keselamatan para demonstran. Kami tidak akan menoleransi sedikit pun aksi kekerasan," tegas Bachar. (AFP/OL-1)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved