Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Aparat Libanon Periksa Sejumlah Pejabat Pelabuhan

AFP/Van/X-11
07/8/2020 05:56
Aparat Libanon Periksa Sejumlah Pejabat Pelabuhan
Presiden Prancis Emmanuel Macron (berkemeja putih) melihat lokasi terjadinya ledakan dahsyat di kawasan pelabuhan Kota Beirut, Libanon(AFP/THIBAULT CAMUS)

PIHAK keamanan Libanon terus menyelidiki penyebab ledakan dahsyat yang mengguncang pelabuhan Beirut pada Selasa (4/8) sore.

Saat ini mereka berfokus pada kemungkinan adanya kelalaian dalam penyimpanan berton-ton bahan pupuk amonium nitrat.

Dikutip dari situs berita Al Ja zeera, pemerintah Libanon telah memerintahkan untuk me nahan beberapa pejabat pelabuhan guna membantu proses penyelidikan.

Hingga kini penyebab ledakan belum diketahui secara pasti. Otoritas mengaitkan ledakan itu dengan terbakarnya gudang berisi sekitar 2.750 ton amonium nitrat yang sudah tersimpan selama enam tahun.

Ledakan yang mengirimkan gelombang kejut itu menewaskan sedikitnya 135 orang dan melukai 5.000 lainnya.

Para pejabat memperkirakan jumlah korban tewas akan bertambah karena tim penyelamat masih terus mencari korban yang terjebak reruntuhan.

Warga Libanon kini banyak yang menyuarakan kemarahan terhadap pemerintah yang dinilai lalai.

“Kita tidak bisa membiarkan kondisi seperti ini terus-menerus. Seluruh pejabat harus diganti,” kecam seorang warga, Mohammad Suyur, 30, yang sedang membersihkan puing-puing di Mar Mikhail, salah satu lokasi yang hancur oleh dampak ledakan.

Prancis bertindak

Presiden Prancis Emmanuel Macron kemarin tiba di Libanon dan menjadi pemimpin dunia pertama yang mengunjungi Beirut setelah terjadi ledakan dahsyat.

Libanon merupakan bekas koloni Prancis dan tetap menjalin hubungan baik terutama di saat krisis saat ini.

Macron disambut Presiden Libanon Michel Aoun dan mengunjungi pelabuhan untuk bertemu tim penyelamat Libanon dan Prancis di lokasi bencana.

Saat memeriksa reruntuhan sebuah apotek, Macron disambut warga yang meminta Prancis agar menyelamatkan mereka dari ketidakbecusan para pemimpin Libanon.

“Saya sudah mendesak para pemimpin Libanon untuk menerima kesepakatan politik terbaru dan mengubah sistem, mencegah perpecahan, dan melawan korupsi,” kata Macron kepada warga.

Jaksa Paris, Rémy Heitz, mengatakan sedikitnya 21 warga Prancis terluka dalam ledakan itu. Pihaknya telah membuka opsi penyelidikan atas cedera akibat kelalaian dan menggunakan yurisdiksi untuk menyelidiki tindakan yang dilakukan di luar negeri. (AFP/Van/X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Kardashian
Berita Lainnya