Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

AS Tuding Dua Warga Tiongkok Retas Data Penelitian Vaksin Korona

Faustinus Nua
22/7/2020 07:47
AS Tuding Dua Warga Tiongkok Retas Data Penelitian Vaksin Korona
Ilustrasi--peretas(Dok MI)

DUA warga negara Tiongkok dituduh berusaha mencuri data penelitian vaksin covid-19 dan kekayaan intelektual dari ratusan perusahaan di Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain.

Departemen Kehakiman AS, Selasa (21/7), mengatakan, peretas Li Xiaoyu, 34, dan Dong Jiazhi, 33, juga menargetkan aktivis HAM di AS, Tiongkok, dan Hong Kong. Mereka diyakini berada di Tiongkok dan di luar jangkauan penegakan hukum AS.

Diduga motif para pelaku dalam beberapa kasus adalah untuk keuntungan pribadi mereka. Sementara, untuk kasus lainnya diyakini ada keterlibatan Kementerian Keamanan Negara Tiongkok.

Baca juga: Angkatan Udara Tiongkok Kirim Peringatan untuk Angkatan Laut AS

"Kejahatan dunia maya yang diarahkan oleh badan intelijen pemerintah Tiongkok tidak hanya mengancam Amerika Serikat, tetapi juga setiap negara lain yang mendukung usaha yang adil, norma internasional, dan aturan hukum," kata Wakil Direktur FBI David Bowdich seperti dilansir AFP.

Korban Li dan Dong termasuk Departemen Energi AS dan belasan kontraktor pertahanan AS, perusahaan farmasi dan perusahaan perangkat lunak.

Perusahaan-perusahaan non-AS yang disebut sebagai korban, termasuk perusahaan pembuat kapal Korea Selatan, kontraktor pertahanan Australia, dan dua perusahaan perangkat lunak Jerman.

"Tiongkok sekarang telah mengambil tempat mereka bersama Rusia, Iran, dan Korea Utara di grup negara-negara memalukan yang menyediakan tempat yang aman bagi para penjahat dunia maya dengan imbalan para penjahat dipanggil untuk bekerja demi kepentingan negara. Ini untuk mendukung Partai Komunis Tiongkok yang tidak terpuaskan dengan kekayaan intelektual Amerika dan perusahaan non-Tiongkok lainnya, termasuk penelitian Covid-19," ungkap John Demers, asisten jaksa agung dikutip SCMP.

Aktivitas peretasan terbaru yang dilakukan Li dan Dong terkait kerentanan jaringan biotek dan perusahaan lain yang diketahui secara publik bekerja pada vaksin covid-19, perawatan, dan teknologi pengujian.

Di bidang militer, mereka dituduh mencuri data pada program satelit, jaringan nirkabel dan sistem komunikasi, microwave dan sistem laser bertenaga tinggi, sistem senjata kontra-kimia dan sistem integrasi kapal ke helikopter. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya