Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Demonstran di Bangkok Kecam kepemimpinan PM Thailand

Ghani Nurcahyadi
18/7/2020 23:15
Demonstran di Bangkok Kecam kepemimpinan PM Thailand
Demonstran di Bangko, Thailand menyalakan cahaya kilat ponsel di Monumen Demokrtasi Thailand(AFP/Aidan Jones)

RIBUAN pengunjuk rasa di Bangkok, yang didominasi oleh pemuda dan mahasiswa, menggelar aksi di Monumen Demokrasi Bangkok. Demonstrasi itu diperkirakan menjadi yang terbesar sejak 2014 yang kala itu dibekini Prayut Chan-O-Cha yang kini menjabat Perdana Menteri.

Demonstran yang sebagian besar mengenakan pakaian hitam itu menggelar aksi hingga malam hari. Mereka menyanyikan lagu-lagu rap anti-pemerintahan dan mengusung poster yang mengecam kepemimpinan PM Prayut, serta meminta dihapuskannya pasal soal pencemaran nama baik kerajaan dalam KUHP Thailand.

"Pemerintah tidak peduli dengan kami, jadi lebih baik turun ke jalan atau kalah," kata pelajar berusia 18 tahun yang mengaku bernama Sang.

Ekonomi Thailand saat ini terjun bebas akibat pandemi Covid-19, membuat banyak sektor bisnis harus gulung tikar dan lapangan pekerjaan menyempit. Dampaknya, pelajar dan mahasiswa yang akan lulus September nanti diperkirakan kesulitan mendapat pekerjaan dan memenuhi kebutuhan hidup.

"UU hanya melindungi yang kaya dan rakyat dibiarkan tak punya apa-apa," imbuh Sang.

Baca juga : Serangan Militer Azerbaijan di Perbatasan Armenia

Dalam poster yang dibawa demonstran, tertulis juga "End 112", yang merujuk pasal soal pencemaran nama baik kerajaan di KUHP Thailand. Dalam sistem hukum Thailand, penghinaan terhadap kerajaan dapat berujung pada hukuman yang berat.

Rekan Sang yang mengaku bernama Mee mengatakan, kaum muda Thailand harus turun ke jalan, karena mereka kini sudah tidak punya apa-apa lagi.

Demonstrasi yang berlangsung sampai malam itu dimeriahkan oleh lampu kilat ponsel yang dinyalakan serentak pada malam hari untuk menyorot orator dalam demonstrasi. Kepolisian Thailand sebelumnya juga mencoba menghadang demonstraan menuju ke Monumen Demokrasi Thailand yang tetiba dipenuhi pot tanaman di sekeliling monumen untuk menghalangi demonstrasi.

Demonstrasi yang mengecam para purnawirawan militer yang menguasai Thailand itu digerakkan lewat media sosial dan meniru gerakan aktivis pro-demokrasi Hong Kong. Baju hitam yang digunakan demonstran di Thaiand bahkan diakui sebagian dipinjamkan oleh aktivis Hong Kong. (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya