Headline

Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan

Fokus

Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah

Ribuan Penduduk Catalan Kembali Jalani Lockdown

Faustinus Nua
16/7/2020 08:41
Ribuan Penduduk Catalan Kembali Jalani Lockdown
Polisi meminta warga mengenakan masker di Barcelona, Spanyol.(AFP/LLUIS GENE)

SEKITAR 160.000 warga Catalonia, Spanyol, Rabu (15/7), kembali menjalani lockdown setelah terjadi peningkatan kasus baru covid-19.

Otoritas setempat mengambil kebijakan itu untuk mengendalikan lonjakan kasus, meski pelonggaran pembatasan secara nasional baru diberlakukan beberapa minggu sebelumnya.

Dikutip France24, ketegangan terjadi di sejumlah daerah lantaran warga merasa khawatir dengan peningkatan kasus baru yang membahayakan kesehatan sekaligus mematikan roda ekonomi. Namun, otoritas mengimbau warga untuk tetap di rumah dan menaati protokol keselamatan.

"Prioritas maksimum pemerintah (Catalan) adalah kesehatan dan kehidupan masyarakat dan tidak mungkin ada gangguan peradilan yang mempersulit perjuangan kolektif melawan pandemi," kata pemerintah daerah Quim Torra, seperti dilansir France24.

Baca juga: Bolsonaro Kembali Dinyatakan Positif Covid-19

Pernyataan itu mendesak semua orang agar mematuhi protokol yang telah diumumkan pada Selasa (14/7). Hal itu termasuk pembatasan pada pertemuan lebih dari 10 orang di tiga lingkungan L'Hospitalet, pinggiran Kota Barcelona yang menampung sekitar 260.000 penduduk.

Wali Kota Barcelona Ada Colau mengatakan kepada stasiun televisi lokal, TV3, bahwa dirinya khawatir terhadap wabah covid-19 yang kembali mengancam masyarakat.

Dia mengatakan sedikit langkah mundur mungkin diperlukan. Namun, dia enggan mengumumkan lockdown atau tindakan lain untuk Barcelona sebagai kota terbesar kedua di Spanyol dan tempat populer bagi wisatawan.

Spanyol sendiri sangat bergantung pada pariwisata. Negara itu menjadi salah satu negara di Eropa yang paling terpukul dengan lebih dari 28.000 kematian akibat pandemi covid-19.

Untuk menggairahkan kembali perekonomian, Spanyol mengakhiri lockdown nasional pada 21 Juni. Sejak itu, lebih dari 170 kluster bermunculan, sehingga mendorong pemerintah daerah memberlakukan lockdown lokal.

Hal itu, sempat membingungkan penduduk setempat dan membuat dunia bisnis marah. Ketegangan pun terjadi di Catalonia, wilayah kaya yang berpenduduk 7,5 juta orang dan mengalami jumlah kasus baru terbanyak.

Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang kembali memberlakukan lockdown. Galicia telah ditutup untuk para pengunjung dan sebuah kota di Basque memberlakukan jam malam untuk menangani wabah. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya