Headline
Reformasi di sisi penerimaan negara tetap dilakukan
Operasi yang tertunda karena kendala biaya membuat kerusakan katup jantung Windy semakin parah
SEKITAR 160.000 warga Catalonia, Spanyol, Rabu (15/7), kembali menjalani lockdown setelah terjadi peningkatan kasus baru covid-19.
Otoritas setempat mengambil kebijakan itu untuk mengendalikan lonjakan kasus, meski pelonggaran pembatasan secara nasional baru diberlakukan beberapa minggu sebelumnya.
Dikutip France24, ketegangan terjadi di sejumlah daerah lantaran warga merasa khawatir dengan peningkatan kasus baru yang membahayakan kesehatan sekaligus mematikan roda ekonomi. Namun, otoritas mengimbau warga untuk tetap di rumah dan menaati protokol keselamatan.
"Prioritas maksimum pemerintah (Catalan) adalah kesehatan dan kehidupan masyarakat dan tidak mungkin ada gangguan peradilan yang mempersulit perjuangan kolektif melawan pandemi," kata pemerintah daerah Quim Torra, seperti dilansir France24.
Baca juga: Bolsonaro Kembali Dinyatakan Positif Covid-19
Pernyataan itu mendesak semua orang agar mematuhi protokol yang telah diumumkan pada Selasa (14/7). Hal itu termasuk pembatasan pada pertemuan lebih dari 10 orang di tiga lingkungan L'Hospitalet, pinggiran Kota Barcelona yang menampung sekitar 260.000 penduduk.
Wali Kota Barcelona Ada Colau mengatakan kepada stasiun televisi lokal, TV3, bahwa dirinya khawatir terhadap wabah covid-19 yang kembali mengancam masyarakat.
Dia mengatakan sedikit langkah mundur mungkin diperlukan. Namun, dia enggan mengumumkan lockdown atau tindakan lain untuk Barcelona sebagai kota terbesar kedua di Spanyol dan tempat populer bagi wisatawan.
Spanyol sendiri sangat bergantung pada pariwisata. Negara itu menjadi salah satu negara di Eropa yang paling terpukul dengan lebih dari 28.000 kematian akibat pandemi covid-19.
Untuk menggairahkan kembali perekonomian, Spanyol mengakhiri lockdown nasional pada 21 Juni. Sejak itu, lebih dari 170 kluster bermunculan, sehingga mendorong pemerintah daerah memberlakukan lockdown lokal.
Hal itu, sempat membingungkan penduduk setempat dan membuat dunia bisnis marah. Ketegangan pun terjadi di Catalonia, wilayah kaya yang berpenduduk 7,5 juta orang dan mengalami jumlah kasus baru terbanyak.
Catalonia menjadi wilayah pertama di Spanyol yang kembali memberlakukan lockdown. Galicia telah ditutup untuk para pengunjung dan sebuah kota di Basque memberlakukan jam malam untuk menangani wabah. (OL-1)
Vaksin penguat atau booster Covid-19 masih diperlukan karena virus dapat bertahan selama 50-100 tahun dalam tubuh hewan.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) baru-baru ini mencatatkan jumlah kasus covid-19 secara global mengalami peningkatan 52% dari periode 20 November hingga 17 Desember 2023.
PJ Bupati Majalengka Dedi Supandi meminta masyarakat untuk mewaspadai penyebaran Covid-19. Pengetatan protokol kesehatan (prokes) menjadi keharusan.
PEMERINTAH Palu, Sulawesi Tengah, mengimbau warga tetap waspada dan selalu disiplin menerapkan protokol kesehatan menyusul dua kasus positif covid-19 ditemukan di kota itu.
ORGANISASI Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan jenis virus covid-19 varian JN.1 sebagai VOI atau 'varian yang menarik'.
DINAS Kesehatan (Dinkes) Batam mengonfirmasi bahwa telah terdapat 9 kasus baru terpapar Covid-19 di kota tersebut,
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Peneliti temukan antibodi mini dari llama yang efektif melawan berbagai varian SARS-CoV, termasuk Covid-19.
HASIL swab antigen 11 jemaah Haji yang mengalami sakit pada saat tiba di Asrama Haji Sukolilo Surabaya, menunjukkan hasil negatif covid-19
jemaah haji Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap gejala penyakit pascahaji. Terlebih, saat ini ada kenaikan kasus Covid-19.
Untuk mewaspadai penyebaran covid-19, bagi jamaah yang sedang batuk-pilek sejak di Tanah Suci hingga pulang ke Indonesia, jangan lupa pakai masker.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved