Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
LONGSOR yang terjadi di salah satu tambang giok wilayah Myanmar Utara menewaskan sekitar 113 pekerja, Kamis (2/7). Petugas pun segera mengevakuasi jenazah penambang yang terjebak dalam timbunan lumpur.
Tanah longsor mematikan dan kecelakaan lain memang kerap terjadi di lokasi tambang yang minim regulasi. Para pemilik tambang umumnya menggunakan pekerja migran bergaji rendah untuk mengikis permata yang sangat didambakan di Tiongkok.
Bencana itu terjadi usai hujan deras mengguyur wilayah negara bagian Kachin. Para penambang sedang mengumpulkan batu-batu di area Hpakant, yang kaya akan batu giok
"Penambang terbawa gelombang lumpur. Total, sudah 113 jenazah ditemukan," kata Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar.
Baca juga: Tambang Giok Runtuh, 12 Orang Tewas
Petugas kepolisian setempat mengatakan para pekerja rupanya tak menggubris peringatan untuk tidak bekerja di penambangan terbuka selama musim hujan.
Tim penyelamat bekerja sejak pagi untuk mengevakuasi jenazah dari timbunan lumpur, menarik ke permukaan dengan menggunakan ban.
Pada siang hari, penyelamat menemukan 99 jenazah dan 22 orang dalam kondisi luka-luka. Upaya pencarian dan penyelamatan pun dihentikan sementara lantaran hujan lebat kembali melanda wilayah tersebut.
Berdasarkan foto yang diunggah di laman facebook Departemen Pemadam Kebakaran Myanmar, menunjukkan upaya tim penyelamat mengarungi lembah akibat bencana tanah longsor. Penyelamat membawa jenazah yang telah dibungkus terpal. Rekaman yang belum terverifikasi itu memperlihatkan semburan lumpur menabrak areal yang sedang dikerjakan para penambang.(AFP/OL-5)
Dinas PUPR Depok bersama warga telah melakukan upaya penanganan darurat sementara di beberapa titik.
Antisipasi lainnya yang dapat dilakukan yakni dengan membuat bronjong dan turap mandiri,
Bencana dipicu hujan deras yang terjadi dalam waktu cukup lama.
Tanah longsor di Sukamaju Baru dan Harjamukti timbul karena air hujan yang meresap ke dalam tanah sehingga memicu pergerakan tanah.
KEMENTERIAN Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) akan mengusut terkait penyimpangan tata ruang Jawa Barat.
TITIK kejadian bencana di Kabupaten Bogor akibat hujan yang mengguyur secara merata sejak sore hingga malam pada Sabtu (5/7), bertambah.
Pihak berwenang mengkhawatirkan akan adanya penambahan korban tewas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved