Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Ternyata Virus Korona Sudah di Italia Sejak Desember

Haufan Hasyim Salengke
19/6/2020 18:06
Ternyata Virus Korona Sudah di Italia Sejak Desember
Pemerintah Kota Roma, Italia, menutup Coliseum karena pandemik covid-19.(Filippo MONTEFORTE / AFP)

VIRUS korona baru (SARS-CoV-2) sudah ada di dua kota besar di Italia utara pada Desember, lebih dari dua bulan sebelum kasus pertama terdeteksi, menurut temuan sebuah studi institut kesehatan nasional atau ISS National Health Institute tentang air limbah.

Para peneliti menemukan jejak genetik SARS-CoV-2 dalam sampel air limbah yang dikumpulkan di Milan dan Turin pada akhir tahun lalu, dan Bologna pada Januari, lembaga ISS mengatakan dalam sebuah pernyataan yang dilihat oleh AFP, Jumat (19/6).

Kasus native pertama yang diketahui Italia ditemukan pertengahan Februari. “Hasil studi membantu memahami awal peredaran virus di Italia," ujar ISS.

Mereka juga mengkonfirmasi bukti internasional yang kini dikonsolidasikan mengenai fungsi strategis sampel saluran pembuangan sebagai alat deteksi dini, tambah lembaga itu.

Italia adalah negara Eropa pertama yang terkena virus dan yang pertama di dunia yang memberlakukan lockdown nasional. Kasus pertama yang diketahui, selain sepasang turis Tiongkok yang berkunjung, adalah seorang pasien di kota Codogno di wilayah Lombardy.

Pada 21 Februari pemerintah menetapkan Codogno sebagai zona merah dan memerintahkannya ditutup, diikuti oleh sembilan kota lain di Lombardy dan Veneto. Pada awal Maret pemerintah memperluas penutupan di seluruh negeri.

Italia telah mencatat lebih dari 34.500 kematian terkait covid-19. Pakar kualitas air ISS Giuseppina La Rosa dan timnya memeriksa 40 sampel air limbah dari Oktober 2019 hingga Februari 2020.

Hasilnya, dikonfirmasi di dua laboratorium berbeda dengan dua metode yang berbeda, menunjukkan keberadaan SARS-CoV-2 dalam sampel yang diambil di Milan dan Turin pada 18 Desember 2019 dan di Bologna pada 29 Januari 2020.

Sampel dari Oktober dan November 2019 tercatat negatif, menunjukkan virus belum tiba, kata La Rosa.

Data itu sejalan dengan hasil yang diperoleh dari analisis retrospektif sampel pasien yang dirawat di Prancis, yang menemukan kasus positif SARS-CoV-2 sejak akhir Desember, kata lembaga itu.

Mereka juga menunjuk pada sebuah penelitian Spanyol baru-baru ini yang menemukan jejak genetik dalam sampel air limbah yang dikumpulkan pada pertengahan Januari di Barcelona, sekitar 40 hari sebelum kasus native pertama ditemukan.

Sejak awal epidemi, para peneliti di seluruh dunia telah melacak penyebaran virus korona melalui air limbah dan limbah, menemukan jejak genetik dari Brisbane hingga Paris dan Amsterdam.

Mengingat jumlah besar kasus virus korona memiliki sedikit atau tanpa gejala, pengujian air limbah dipandang sebagai cara potensial untuk memberi sinyal keberadaan virus bahkan sebelum kasus pertama secara klinis dikonfirmasi di daerah yang tidak tersentuh oleh epidemic--atau berkurang.

ISS mengatakan telah mendesak kementerian kesehatan untuk mengoordinasikan pengumpulan sampel secara teratur di saluran pembuangan dan di pintu masuk ke pabrik pemurnian sebagai alat untuk mendeteksi dan memantau sirkulasi virus di wilayah yang berbeda pada tahap awal.

Mereka meluncurkan studi percontohan di situs-situs prioritas yang diidentifikasi di resor wisata pada Juli, dan berharap bisa menyiapkan jaringan pengawasan nasional air limbah pada musim gugur. (AFP/CNA/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya