Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Prancis, Italia, Jerman, dan Belanda Sepakati Perjanjian Vaksin

Haufan Hasyim Salengke
14/6/2020 09:30
Prancis, Italia, Jerman, dan Belanda Sepakati Perjanjian Vaksin
RAKSASA farmasi AstraZeneca membuat kesepakatan, Sabtu (13/6), dengan Aliansi Vaksin Inklusif (Inclusive Vaccines Alliance) Eropa.(AFP/ANDREW YATES)

RAKSASA farmasi AstraZeneca membuat kesepakatan, Sabtu (13/6), dengan Aliansi Vaksin Inklusif (Inclusive Vaccines Alliance) Eropa untuk memasok hingga 400 juta dosis vaksin covid-19 eksperimental, ketika upaya untuk meningkatkan kapasitas produksi terus berjalan dengan cepat.

Aliansi, yang dipimpin oleh Jerman, Prancis, Italia, dan Belanda untuk mempercepat produksi vaksin, disiapkan untuk menerima pengiriman vaksin yang sedang diuji oleh Universitas Oxford pada akhir 2020. 

Perjanjian dengan AstraZeneca juga bertujuan untuk membuat vaksin tersedia untuk negara-negara Eropa lain yang ingin ikut serta.

Biaya diharapkan akan diimbangi dengan pendanaan dari pemerintah.

"Perjanjian ini akan memastikan ratusan juta orang Eropa memiliki akses ke vaksin Universitas Oxford setelah persetujuan," kata CEO AstraZeneca Pascal Soriot. 

"Dengan rantai pasokan Eropa kami yang akan segera mulai berproduksi, kami berharap dapat menyediakan vaksin secara luas dan cepat."

Perjanjian tersebut adalah yang terbaru dalam serangkaian pembuatan vaksin--meskipun tidak pasti akan berhasil.

Baca juga: Uni Eropa Investasi Bersama Vaksin Covid-19

Perusahaan Anglo-Swedia itu baru-baru ini menyelesaikan perjanjian serupa dengan Inggris, United States the Coalition for Epidemic Preparedness Innovations, dan Gavi, Vaccine Alliance untuk 700 juta dosis. Lisensi juga telah disetujui dengan Serum Institute of India untuk 1 miliar dosis lagi.

Tiongkok, Brasil, Jepang, dan Rusia juga menyatakan minat, kata Soriot.

Regulator Inggris, Badan Pengawas Obat-Obatan dan Produk Kesehatan (MHRA) telah menyetujui dimulainya uji coba fase III vaksin setelah penelitian menunjukkan efikasi dan keamanan yang cukup, kata Soriot kepada wartawan.

Vaksin ini dikembangkan oleh Jenner Institute Universitas Oxford, bekerja dengan Oxford Vaccine Group.

Pengujian vaksin eksperimental covid-19 dimulai pada sukarelawan sehat di Inggris pada April dengan lebih dari 1.000 orang berusia 18 hingga 55 tahun. Babak pengujian lain dengan 10.000 sukarelawan dimulai bulan lalu.

Perusahaan-perusahaan lain, termasuk Moderna dan Sanofi, berlomba untuk mengembangkan dan memproduksi vaksin untuk virus korona baru, sebuah langkah yang dikatakan para ahli akan sangat penting untuk memungkinkan negara-negara memnghapus lockdown dan pembatasan pada kehidupan publik. (France 24/A-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya