Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
GERAKAN prodemokrasi yang dipicu rancangan undang-undang ekstradisi di Hong Kong telah berlangsung lebih dari setahun. Pemimpin Hong Kong, Carrie Lam menyebut, kota semiotonom itu kini tidak dapat lagi memberikan toleransi terhadap kekacauan akibat demonstrasi.
Gelombang demonstrasi kembali merebak di Hong Kong usai kota itu berhasil mengendalikan pandemi Covid-19 di wilayahnya, Kali in fokus demonstran ialah pada rencana undang-undang keamanan baru yang membuat Tiongkok punya wewenang untuk mengatur lebih jauh pusat keuangan global itu.
Dalam konferensi pers mingguannya, Lam yang menjabat sebagai Kepala Eksekutif Hong Kong sejak Juli 2017 itu mengatakan, demonstrasi telah menimbulkan beberapa kesulitan di kota yang sebelumnya dikuasai Inggris itu.
Baca juga : Korsel Umumkan Niclosamide Efektif Hilangkan SARS-CoV-2
"Kita semua dapat melihat kesulitan yang telah kita lalui dalam satu tahun terakhir, dan karena situasi serius seperti itu, kita memiliki lebih banyak masalah yang harus dihadapi," kata Lam.
Demonstrasi berkepanjangan, kata wanita 63 tahun itu, harus bisa jadi pelajaran semua pihak bahwa Hong Kong tak bisa menoleransi kekacauan yang ditimbulkan.
Seruan Lam itu dianggap dingin oleh aktivis prodemokrasi Hong Kong, sejumlah aksi pun telah direncanakan untuk kembali digelar di beberapa titik di Hong Kong. (France24/OL-7)
Unjuk rasa tersebut merupakan reaksi terhadap operasi penangkapan besar-besaran yang dilakukan Lembaga Imigrasi dan Bea Cukai (ICE) terhadap para migran tidak berdokumen.
Wakil Gubernur California, Eleni Kounalakis, berencana mengajukan gugatan hukum atas keputusan Presiden Donald Trump yang mengerahkan Garda Nasional.
Penegak hukum di Los Angeles bersiap menghadapi malam yang penuh ketegangan usai demonstrasi terkait penggerebekan imigrasi.
Wali Kota LA, Karen Bass, mengatakan tidak ada kebutuhan menurunkan pasukan federal dan kehadiran Garda Nasional menciptakan kekacauan yang disengaja.
LAPD menyatakan unjuk rasa di luar Pusat Penahanan Metropolitan sebagai perkumpulan ilegal dan mengizinkan penggunaan peluru tak mematikan.
Penyidik mengatakan Mohammed Sabry Soliman merencanakan pelemparan bom molotov ke demonstran pawai untuk sandera Israel, selama satu tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved