Headline

DPR setujui surpres pemberian amnesti dan abolisi.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Ribuan Demonstran Protes Rasialisme

MI
08/6/2020 01:45
Ribuan Demonstran Protes Rasialisme
(english.elpais.com)

PULUHAN ribu orang berunjuk rasa menentang rasialisme dan kebrutalan polisi di Washington DC, Amerika Serikat, Sabtu (7/6) waktu setempat, ketika aksi protes yang dipicu oleh kematian George Floyd memasuki hari ke-12.

Kerumunan berkumpul di dekat Capitol, Lin coln Memorial, dan Lafayette Park, tempat pasukan keamanan memblokade upaya atau pendekatan apa pun ke Gedung Putih. Sementara itu, orang-orang memberikan penghormatan untuk Floyd di North Carolina, tempat ia dilahirkan, sebelum upacara peringatan. 

Demonstrasi besar antirasialisme juga terjadi di sejumlah negara lain. Di Inggris, Parliament Square di London pusat dipenuhi dengan orang-orang yang mendukung gerakan Black Lives Matter meskipun ada permintaan dari pemerintah untuk menghindari pertemuan massal karena takut menyebarkan virus korona baru (covid-19).

Di Australia, berlangsung protes besar di kota Sydney, Melbourne, dan Brisbane yang berfokus pada perlakuan terhadap penduduk asli Australia. Di Washington DC, Wali Kota Muriel Bowser menyambut orang-orang yang berkumpul di sebuah jalan dekat Gedung Putih yang ia ganti namanya menjadi Black Lives Matter Plaza pada Jumat.

Pada Senin, petugas penegak hukum federal menembakkan granat asap untuk membersihkan protes di daerah itu sebelum kunjungan Pre siden Donald Trump ke gereja di sana. Bowser mengatakan kerumunan di ibu kota telah mengirim pesan kepada Trump. “Jika dia bisa mengambil alih Washington DC, dia bisa datang ke negara bagian manapun dan tidak ada dari kita yang aman,” ujarnya. “Jadi, hari ini kami mendorong pasukan supaya menjauh dari kota kami.”

“Prajurit kita seharusnya tidak diperlakukan seperti itu. Mereka seharusnya tidak diminta untuk menghadapi warga AS dengan cara seperti ini.” Bowser meminta penarikan semua petugas penegak hukum federal dan pasukan Garda Nasional dari kota yang dipimpinnya dengan
mengatakan kehadiran mereka ‘tidak perlu’.

Ribuan pengunjuk rasa berkumpul dengan damai di luar Lafayette Park, dekat Gedung Putih, di Black Lives Matter Plaza, jalan yang baru saja diganti namanya. Dua bersaudara Sarina Lecroy, 20, dan Grace Lecroy, 16, mengatakan mereka terlibat aksi unjuk rasa untuk pertama kalinya dan mereka percaya tingkat kemarahan publik, serta sifat nasional dari protes ini dapat mengarah pada reformasi polisi.

“Kami baru memulai kali ini, tetapi (gerakannya) memang terasa jauh lebih kolektif daripada di masa lalu,” kata Sarina. (BBC/Hym/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya