Headline

Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.

Dahsyat! Kasus Covid-19 di Iran Lampaui Angka 150.000

Haufan Hasyim Salengke
01/6/2020 15:48
Dahsyat! Kasus Covid-19 di Iran Lampaui Angka 150.000
Seorang perempuan di Iran harus menjalani pemeriksaan suhu tubuh sebagai protokol menghadapi covid-19 di negeri itu.(AFP)

IRAN mengatakan jumlah kasus infeksi virus korona jenis baru (covid-19) melewati tonggak suram 150.000, Minggu (31/5), ketika negara itu berjuang untuk membendung tren kenaikan baru-baru ini.

Pemerintah telah mencabut sebagian besar pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan wabah covid-19 yang pertama kali muncul pada pertengahan Februari.

Baca juga:Jepang Pertimbangkan Izin Masuk Bagi Warga Asing

Namun, Kementerian Kesehatan telah memperingatkan potensi kebangkitan virus dengan wabah klaster baru di sejumlah provinsi.

Juru bicara Kementerian Kianoush Jahanpour mengatakan 2.516 kasus baru dikonfirmasi di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 151.466.

Infeksi berada pada lintasan yang meningkat di Iran sejak mencapai level terendah hampir dua bulan pada 2 Mei.

Namun menurut Presiden Hassan Rouhani, Iran berada dalam sebuah ‘situasi yang dapat diterima’ yang ‘bahkan tidak rapuh’ lagi.

Rouhani mengatakan jumlah reproduksi covid-19 dulunya lebih dari dua di Iran tetapi sekarang ‘kurang dari satu’.

Tingkat seperti itu menunjukkan virus sedang mereda, menurut para ilmuwan.

Menteri Kesehatan Saeed Namaki juga mengatakan situasinya ‘benar-benar stabil’ di semua kecuali empat dari 31 provinsi Iran.

Tetapi dia memperingatkan di beberapa provinsi kesehatan, “Protokol tidak dilaksanakan dan kami telah menyaksikan kebangkitan penyakit.”

Dia menyebut provinsi-provinsi yakni Khuzestan, Hormozgan, Sistan, dan Baluchistan.

Sejauh ini pemerintah telah menerapkan kembali lockdown hanya di Provinsi Khuzestan di perbatasan barat daya Iran dengan Irak. Statusnya ‘merah’, level tertinggi pada skala risiko kode warna Iran.

Baca juga:Dukung #BlackLivesMatter, Twitter Ajak Publik Lawan Rasisme

Jahanpour mengatakan virus telah merenggut 63 nyawa lagi dalam satu hari terakhir, meningkatkan total korban meninggal menjadi 7.797.

Para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan skeptis tentang angka resmi Iran, mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. (AFP/Ahramonline/Hym/A-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Irvan Sihombing
Berita Lainnya