Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
IRAN mengatakan jumlah kasus infeksi virus korona jenis baru (covid-19) melewati tonggak suram 150.000, Minggu (31/5), ketika negara itu berjuang untuk membendung tren kenaikan baru-baru ini.
Pemerintah telah mencabut sebagian besar pembatasan yang diberlakukan untuk menghentikan wabah covid-19 yang pertama kali muncul pada pertengahan Februari.
Baca juga:Jepang Pertimbangkan Izin Masuk Bagi Warga Asing
Namun, Kementerian Kesehatan telah memperingatkan potensi kebangkitan virus dengan wabah klaster baru di sejumlah provinsi.
Juru bicara Kementerian Kianoush Jahanpour mengatakan 2.516 kasus baru dikonfirmasi di seluruh negeri dalam 24 jam terakhir, sehingga total menjadi 151.466.
Infeksi berada pada lintasan yang meningkat di Iran sejak mencapai level terendah hampir dua bulan pada 2 Mei.
Namun menurut Presiden Hassan Rouhani, Iran berada dalam sebuah ‘situasi yang dapat diterima’ yang ‘bahkan tidak rapuh’ lagi.
Rouhani mengatakan jumlah reproduksi covid-19 dulunya lebih dari dua di Iran tetapi sekarang ‘kurang dari satu’.
Tingkat seperti itu menunjukkan virus sedang mereda, menurut para ilmuwan.
Menteri Kesehatan Saeed Namaki juga mengatakan situasinya ‘benar-benar stabil’ di semua kecuali empat dari 31 provinsi Iran.
Tetapi dia memperingatkan di beberapa provinsi kesehatan, “Protokol tidak dilaksanakan dan kami telah menyaksikan kebangkitan penyakit.”
Dia menyebut provinsi-provinsi yakni Khuzestan, Hormozgan, Sistan, dan Baluchistan.
Sejauh ini pemerintah telah menerapkan kembali lockdown hanya di Provinsi Khuzestan di perbatasan barat daya Iran dengan Irak. Statusnya ‘merah’, level tertinggi pada skala risiko kode warna Iran.
Baca juga:Dukung #BlackLivesMatter, Twitter Ajak Publik Lawan Rasisme
Jahanpour mengatakan virus telah merenggut 63 nyawa lagi dalam satu hari terakhir, meningkatkan total korban meninggal menjadi 7.797.
Para ahli di dalam dan luar negeri telah menyuarakan skeptis tentang angka resmi Iran, mengatakan jumlah sebenarnya bisa jauh lebih tinggi. (AFP/Ahramonline/Hym/A-3)
Stratus (XFG), varian COVID-19 baru yang kini dominan di Indonesia, masuk daftar VOM WHO. Simak 5 hal penting menurut Prof. Tjandra Yoga Aditama.
LAPORAN terbaru Kementerian Kesehatan menunjukkan bahwa covid-19 XFG atau covid-19 varian stratus menjadi varian yang paling dominan di Indonesia.
varian Covid-19 XFG atau stratus tampaknya tidak membuat orang parah dibandingkan varian sebelumnya. Namun, ada satu gejala yang khas yakni suara serak atau parau.
Kemenkes menyebut total kasus covid-19 dari Minggu ke-1 hingga Minggu ke-30 tahun 2025 sebanyak 291 kasus
Nimbus berada pada kategori VUM, artinya sedang diamati karena lonjakan kasus di beberapa wilayah, namun belum menunjukkan bukti membahayakan secara signifikan.
KEPALA Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan Ishaq Iskanda, Sabtu (21/6) mengatakan Tim Terpadu Dinas Kesehatan Sulawesi Selatan (Sulsel) menemukan satu kasus suspek Covid-19.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved