Headline

Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.

Trump Ancam Tutup Media Sosial

Haufan Hasyim Salengke
28/5/2020 19:53
Trump Ancam Tutup Media Sosial
Presiden Amerika Serikat, Donald Trump(AFP)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump mengancam akan menutup platform media sosial, setelah Twitter menambahkan tautan cek fakta ke cuitannya untuk pertama kalinya.

Perselisihan antara Trump dan perusahaan media sosial telah berlangsung lama. Tapi sekarang menjadi perang antara Donald Trump dan Twitter menjelang pemilihan presiden AS, pada November.

"Partai Republik merasa platform media sosial benar-benar membungkam suara-suara konservatif. Kami akan mengatur keras, atau menutupnya, sebelum kami membiarkan hal ini terjadi," ujar Trump, kemarin.

Ia menambahkan, akan melihat apa yang media sosial coba lakukan ini dan gagal, pada 2016. Trump tidak ingin membiarkan upaya serius lagi yang dilakukan media sosial tersebut. Tampaknya orang nomor satu di negeri Paman Sam itu merujuk pada peran medsos sepert     Twitter dan Facebook selama musim Pemilu 2016.

Baca juga : Akhir Mei, Masjid Al-Aqsa Kembali Dibuka

Sebagai informasi, Twitter menyebut cuitan Trump tidak berdasar bahkan sesat. Klarifikasi itu merupakan yang pertama kalinya dilakukan raksasa sosial media tersebut setelah desakan muncul sejak 2019.

Twitter menargetkan dua cuitan Trump. Pertama soal pemungutan suara melalui surat suara akan menyebabkan manipulasi pemilih dan pemalsuan pemilu. Cuitan Trump itu mengarahkan ke dugaannya atas kecurangan yang terjadi di California.

‘'Trump secara keliru mengklaim surat suara secara langsung akan mengarah pada ‘pemalsuan pemilu',’’ tulis Twitter. Namun, pemeriksa fakta mengatakan tidak ada bukti surat suara yang masuk terkait dengan penipuan pemilih.

Cuitan Trump dipandang melanggar kebijakan Twitter soal informasi yang kredibel, termasuk membatasi penyebaran informasi yang berbahaya.

Bagi pemimpin eksekutif Twitter, Jack Dorsey, langkah Trump ini tidak diragukan lagi hanyalah awal dari perselisihan yang akan terus berlanjut hingga pemilihan November. (BBC/AFP/OL-2)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Baharman
Berita Lainnya