Headline
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Ketegangan antara bupati dan rakyat jangan berlarut-larut.
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI menyebut pemerintah Tiongkok berkomitmen untuk menginvestigasi perlakuan buruk yang diterima anak buah kapal (ABK) asal Indonesia di kapal Tiongkok.
Hal itu mengemuka dalam pertemuan Dubes RI di Beijing dengan pejabat Kemlu Tiongkok pada 11 Mei.
"Secara garis besar, kita mencatat komitmen dari Tiongkok untuk melakukan investigasi atas hal-hal yang kita laporkan," ujar Plt Juru Bicara Kemlu, Teuku Faizasyah, dalam press briefing secara virtual, Rabu (13/5).
Baca juga: Pelaku Kekerasan ABK WNI Harus Diadili di Mahkamah Internasional
Otoritas Tiongkok, lanjut dia, juga sangat terbuka untuk mendapatkan informasi dari hasil investigasi yang dilakukan Indonesia. "Data-datanya nanti akan kita sampaikan, agar bisa ditindaklanjuti pihak Tiongkok," kata Teuku.
Sebelumnya, Kemlu telah memanggil Dubes Tiongkok di Jakarta untuk menyampaikan perlakuan buruk yang menimpa ABK asal Indonesia. Kemlu juga meminta pemerintah Tiongkok untuk melakukan investigasi lebih lanjut terhadap kapal berbendera Tiongkok.
Baca juga: Menlu: Ada 46 ABK WNI yang Bekerja di Kapal Tiongkok
Direktur Perlindungan WNI dan BHI Kemlu, Judha Nugraha, menuturkan 14 ABK warga negara Indonesia (WNI) yang terdaftar di Kapal Long Xin 629 tiba di Indonesia pada 8 Mei. Sebelumnya, mereka menjalani karantina di Korea Selatan. Namun setelah tiba di Indonesia, mereka tetap dikarantina di fasilitas rumah perlindungan milik Kementerian Sosial.
"Mereka menjalani karantina dan sekaligus menjalani proses penyelidikan yang sedang dilakukan Bareskrim Polri," jelas Judha.
Hasil penyelidikan nantinya akan digunakan untuk proses penegakan hukum di Indonesia. Berikut, kerja sama dengan pemerintah Tiongkok untuk mendukung penyelidikan di Negeri Tirai Bambu.(OL-11)
Pihak kepolisian juga masih melakukan pemeriksaan terhadap CCTV yang ada di lokasi.
97 orang WNI yang berhasil dievakuasi tersebut dilakukan beberapa tahapan pemulangan, dimana tahap pertama ada 29 orang diterbangkan ke Tanah Air.
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemlu) Indonesia mengaku terus menjalin komunikasi dengan pihak Amerika Serikat pasca kebijakan tarif Trump.
Menurut Direktur Pelindungan WNI dan BHI Kemlu RI Judha Nugraha, pihaknya telah berkoordinasi langsung dengan KBRI Yangon dan KBRI Bangkok.
Untuk wilayah Myanmar, dijelaskan Judha, berdasarkan pantauan media setempat bahwa titik gempa merusak sejumlah infrastruktur di Mandalay, salah satunya melumpuhkan Old Sagaing Bridge.
TIM terpadu Kemlu, KBRI Bangkok, dan KBRI Yangon menyatakan tengah mengupayakan repatriasi 554 WNI bermasalah online scam dari wilayah konflik bersenjata di Myawaddy, Myanmar
Mendirikan lembaga bagi anak disabilitas diharapkan memberikan ruang dan sosialisasi pada anak disabilitas agar keterampilan mereka dapat memiliki nilai jual di masyarakat.
MENTERI Luar Negeri RI, Sugiono, melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Uruguay, Omar Paganini.
DUA anak buah kapal (ABK) Geumseong 135 yang merupakan warga negara Indonesia (WNI) hilang bersama dengan 8 orang lainnya sejak 8 November lalu.
Di akhir acara, para orangtua dan wali siswa yang tergabung dalam Komite SKh Sang Timur juga tak mau ketinggalan. Mereka mempertontonkan kemampuan dan kekompakan mereka.
Sebanyak 11 anak buah kapal (ABK) KM Sabar Subur yang tenggelam di Perairan Karimun Jawa, Jepara, Jawa Tengah dibawa ke Pelabuhan Trisakti Banjarmasin, Kalimantan Selatan.
Kapal nelayan asal Rembang, KM Sabar Subur dengan 14 anak buah kapal (ABK) tenggelam di Perairan Kepulauan Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved