Headline

. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.

Fokus

Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.

Draft Resolusi Covid-19 Diserahkan ke DK PBB

Basuki Eka Purnama
23/4/2020 07:50
Draft Resolusi Covid-19 Diserahkan ke DK PBB
Sidang Dewan Keamanan PBB(AFP/Johannes EISELE )

DEWAN Keamanan (DK) PBB, Rabu (22/4), mulai membahas draft resolusi yang ditulis oleh Tunisia dan Prancis yang mendesak peningkatan koordinasi dan penurunan ketegangan konflik di dunia dalam menghadapi pandemi covid-19.

Draft setebal tiga halaman itu telah diserahkan ke 15 anggota DK PBB.

Draft tersebut menggarisbawahi pentingnya peningkatan kerja sama negara-negara di dunia serta menuntut penurunan ketengangan antara negara-negara di dunia.

Baca juga: WHO Peringatkan Perjuangan Melawan Covid-19 Masih Panjang

Draft itu juga meminta seluruh pihak yang terlibat dalam konflik besenjata untuk segera menyatakan gencatan senjata setidaknya selama 30 hari mendatang.

Namun, gencatan senjata itu tidak berlaku untuk operasi militer melawan Islamic State (IS), Al-Qaeda, dan Al-Nusra serta kelompok teroris lainnya yang ada dalam daftar DK PBB.

Desakan agar resolusi itu segera disepakati bias dimulai saat pemimpin lima negara anggota tetap DK PBB menggelar konferensi video pada Jumat (24/4).

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyerukan gencatan senjata di dunia pada bulan lalu saat seluruh dunia menghadapi pandemi covid-19 yang memaksa lebih dari separuh warga dunia di rumah saja.

Namun, sejauh ini, DK PBB bungkam karena peselisihan di antara anggota tetap mereka, khususnya Amerika Serikat dengan Tiongkok dan Rusia.

DK PBB bahkan tidak menggelar pertemuan pertama untuk membahas covid-19 hingga 9 Paril setelah didesak oleh Jerman. Itu pun tidak menghasilkan resolusi apa pun.

"Sangat penting Dewan Keamanan berbicara dalam satu suara mengenai krisis yang tengah melanda dunia ini," ujar juru bicara PBB Stephane Dujarric, Rabu (22/4).

"Kami sangat mengharapkan suara tegas keluar dari DK PBB," imbuhnya. (AFP/OL-1)

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik