Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
BADAN itelijen dan keamanan nasional AS tengah mencari kemungkinan virus korona menyebar dari laboratorium di Tiongkok, bukan dari pasar seperti yang selama ini diduga.
Menurut berbagai sumber yang mengetahui masalah itu menilai masih terlalu dini untuk mengambil kesimpulan apa pun.
AS tidak memercayai teori bahwa virus korona bukan buatan manusia. Komunitas intelijen negara adidaya itu mengeksplorasi berbagai teori lain mengenai asal mula virus, seperti yang biasanya terjadi pada insiden profil tinggi.
Seorang pejabat intelijen yang akrab dengan analisis pemerintah mengatakan, teori yang diselidiki AS adalah bahwa virus itu berasal dari sebuah laboratorium di Wuhan, Tiongkok, dan secara tidak sengaja muncul ke publik.
Sampai saat ini, intelijen AS belum dapat membenarkan teori tersebut. Namun, mereka mencoba melihat apakah seseorang terinfeksi di laboratorium melalui kecelakaan atau penanganan material yang buruk dan mungkin kemudian telah menginfeksi orang lain.
Tetapi, beberapa pejabat intelijen pesimistis asal mula virus korona bisa diketahui.
Ketua Gabungan Kepala Staf Mark Milley mengakui minggu ini intelijen AS mencurigai virus korona baru berasal dari laboratorium, meski belum dapat dibuktikan.
"Saya hanya akan mengatakan, pada titik ini, itu tidak meyakinkan meskipun bukti tampaknya menunjukkan berasal dari alam. Tapi kami tidak tahu pasti," ujar Mark.
Sekretaris Pertahanan Mark Esper, mengatakan, pemerintah mengamati dengan seksama masalah asal-usul virus, tetapi belum mencapai kesimpulan konkret. "Mayoritas pandangan sekarang adalah bahwa (virus) itu alami dan organik," kata Esper.
Tiongkok berkali-kali menampik teori bahwa virus korona berasal dari laboratorium.
"Posisi China telah jelas mengenai asal-usul dan rute transmisi virus korona baru,"kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Cina Zhao Lijian, Kamis.
Pendapat senada diutarakan WHO yang menyatakan belum ada bukti yang menunjukkan bahwa virus tersebut berasal dari laboratorium dibuat. (CNN/OL-8).
Sapto mengatakan, awalnya pihak berusaha menghubungi pemilik rumah namun tak membuahkan hasil. Begitu pula kepada para penyewa sebelumnya yang juga tidak kooperatif.
VARIAN virus Corona baru pada kelelawar terdeteksi oleh Peneliti di Institut Virologi Wuhan, Seperti SARS-CoV-2, virus kelelawar, HKU5-CoV-2 mengandung fitur
SEBUAH tim di Tiongkok telah menemukan virus corona kelelawar baru. Ia disebut membawa risiko penularan dari hewan ke manusia karena menggunakan reseptor manusia yang sama dengan Covid-19
Analisis CIA mencakup pemeriksaan lebih mendalam terhadap kondisi di laboratorium keamanan tinggi di Wuhan, Tiongkok, sebelum wabah terjadi.
Penyebabnya berasal dari kebocoran dari laboratorium di Wuhan, Tiongkok.
Departemen Energi Amerika Serikat (AS) telah menyimpulkan bahwa pandemi kemungkinan besar muncul dari kebocoran laboratorium di Wuhan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved