Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Sejumlah kelompok hak asasi dan pendukung imigran mengutuk Presiden AS, Donald Trump, yang memerintahkan pengembalian imigran ilegal. Langkah Trump dikecam karena dapat memicu sentimen antiimigran.
Sebelumnya, Trump dituding mengobarkan kefanatikan. Sebab, dia berulang kali menyebut virus korona (Covid-19) sebagai “virus Tiongkok”. Padahal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan panduan untuk tidak mengaitkan virus mematikan terhadap kelompok orang, lokasi, atau etnis tertentu.
Menyusul keputusannya, banyak pihak juga menuduh Trump mengaitkan penyebaran virus ke gelombang imigran illegal. Meski sejauh ini belum ada bukti yang mendukung pernyataannya.
Baca juga: Trump: Amerika Serikat Darurat Nasional Virus Korona
"Menyulut xenophobia atau memicu sentimen antiimigran dengan menyebut Covid-19 sebagai virus Tiongkok, atau menghubungkan krisis kesehatan dengan imigran di perbatasan. Itu jelas sengaja menyulut kebencian," ujar anggota Kongres AS, Veronica Escobar.
"Sejarah menunjukkan, dengan mengambinghitamkan sejumlah kelompok, terutama di masa krisis mengarah pada kekerasan. Kami melihat terlalu banyak selama kepemimpinan Anda. Hentikan itu," serunya.
Advokat hak imigran, Julissa Arce Raya, menyebut Trump berupaya menggunakan pandemi global sebagai alasan untuk memenuhi janji kampanyenya yang sangat antiimigran.
Baca juga: Negara Eropa Sepakat Terima Anak Imigran
Trump diketahui segera mengajukan undang-undang dengan pertimbangan pandemi Covid-19. Pihaknya ingin memblokade gelombang imigran tidak berdokumen yang memasuki wilayah AS, baik dari perbatasan utara atau selatan. Dalam konferensi pers, Trump juga mengumumkan AS dan Meksiko akan membatasi perjalanan tidak penting yang melintasi kawasan perbatasan. Langkah itu merupakan upaya untuk membatasi penyebaran virus korona.
Menteri Luar Negeri Meksiko, Marcelo Ebrard, mengatakan negaranya akan mempersilahkan AS untuk mengembalikan imigran Meksiko dan Amerika Tengah, yang tertangkap mencoba masuk ke wilayah AS melalui rute tidak resmi. Di lain sisi, pihaknya tidak akan mengizinkan AS untuk mengirim kembali imigran yang ditahan di perbatasan bersama, namun bukan warga Meksiko atau Amerika Tengah. Mengingat, sekitar 120 imigran dari wilayah tersebut ditahan di perbatasan setiap hari.(AlJazeera/OL-11)
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan di Alaska pada Jumat (15/8) waktu setempat.
Rusia menyerang Ukraina dengan 60 Shahed buatan Iran dan peswat nirawak (drone) lainnya, serta sebuah rudal Iskander, sementara Kyiv meluncurkan 46 pesawat nirawak ke negara itu.
SEJUMLAH pemimpin Eropa berangkat ke Washington untuk menunjukkan dukungan politik kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menjelang pertemuannya dengan Donald Trump.
RUSIA dikabarkan siap menyerahkan sebagian kecil wilayah Ukraina yang saat ini mereka duduki. Sebagai gantinya, Kyiv akan diminta menyerahkan sebagian besar wilayah timurnya.
PRESIDEN AS Donald Trump berencana mendukung usulan yang memungkinkan Rusia mengambil alih wilayah Ukraina yang tidak diduduki sebagai bagian dari perjanjian damai.
Zelensky menegaskan sikapnya terikat oleh konstitusi Ukraina yang melarang pemberian konsesi teritorial.
Pemerintah Meksiko mengekstradisi 26 narapidana yang diduga memiliki peran penting dalam kartel narkoba terbesar di negara itu ke AS.
Pihak berwenang Guanajuato, Meksiko, menemukan potongan tubuh 32 korban di rumah kosong, menguak eskalasi kekerasan akibat perang antar-kartel narkoba.
WAKIL Ketua MPR RI dari Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas mendorong kolaborasi dan pengembangan potensi besar industri perfilman Indonesia dan Meksiko.
Presiden Donald Trump mengancam akan mengenakan tarif hingga 30% terhadap produk Uni Eropa dan Meksiko.
Sebanyak 10 anggota kartel narkoba Meksiko dijatuhi hukuman masing-masing 141 tahun penjara atas kasus penculikan dan pembunuhan.
PASUKAN keamanan federal Meksiko menemukan terowongan bawah tanah sepanjang sekitar 600 meter yang menghubungkan Tijuana dengan Amerika Serikat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved