Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
ANGGOTA Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sukamta menuturkan langkah pemerintah Indonesia menjadi negara yang terlibat dalam perjanjian damai antara Amerika Serikat (AS) dan Taliban diharapkan dapat berdampak baik bagi pembangunan ekonomi kawasan khususnya Asia Tengah.
"Apa yang dikerjakan pemerintah melalui Kemenetrian Luar Negeri ini langkah bagus yang harus diapresiasi dan didukung," ujar Sukamta ketika dihubungi di Jakarta, Minggu (1/3).
Ia menyampaikan bahwa kelompok Taliban di Afghanistan sudah lama berkonflik dengan AS. Sukamta menyakini setiap usaha positif menuju perdamaian harus diambil dan berharap agar kedua belah pihak memegang komitmen mereka dan menghormati hasil perjanjian tersebut.
Sebagai anggota Dewan Keamanan PBB, imbuh Sukamta, Indonesia harus ikut terus berkontribusi dalam menjaga situasi damai dan mengisi pembangunan setelah perjanjian damai dilakukan.
Perdamaian di Afghanistan, imbuhnya, berpeluang besar membuat kawasan Asia Tengah lebih stabil.
Afghanistan, ujar anggota fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu, merupakan wilayah strategis yang menghubungkan berbagai wilayah, seperti Tiongkok dengan Asia Barat, serta Rusia dengan Asia Selatan.
"Dengan perdamaian ini, memungkinkan dinamika ekonomi berjalan lebih kuat," tukasnya.
Seperti yang telah diberitakan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi bertolak menuju Doha, Qatar untuk memenuhi undangan Kementerian Luar Negeri Qatar untuk menyaksikan kesepakatan perdamaian antara AS dan Taliban di Doha pada Sabtu (29/2).
Indonesia merupakan salah satu negara yang menawarkan diri untuk menjadi fasilitator bersama dalam Intra-Afghan Negotiation. Selain itu, ada pula negara lain yakni Uzbekistan, Jerman, dan Norwegia.
Dilansir dari Aljazeera, perwakilan dari Taliban dan AS menandatangani perjanjian itu untuk mengakhiri perang selama 18 tahun terakhir.
Adapun sejumlah poin perjanjian yang telah lama dinantikan antara lain penentuan waktu 14 bulan bagi Amerika Serikat dan NATO untuk menarik pasukannya dari Afganistan.
Poin lainnya termasuk Taliban yang menjamin bahwa lahan di Afganistan tidak akan digunakan sebagai landasan peluncuran roket yang dapat mengancam keamanan Amerika Serikat. (Ind/OL-09)
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Donald Trump menegaskan bahwa anggota Partai Republik yang menolak mendukung rancangan undang-undang perpajakan dan pengeluaran besar-besaran akan menghadapi konsekuensi politik.
AS menegaskan tidak akan menghentikan dukungannya terhadap distribusi bantuan kemanusiaan di Gaza, meskipun Israel telah mengakui bahwa sejumlah warga sipil terluka.
Menghadapi kenyataan adanya perang Iran-Israel saat ini, penulis sebagai eksponen Patriot Soekarnois belum melihat adanya sikap tegas dari pemerintah terhadap perang tersebut.
Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menyerukan urgensi kolaborasi strategis antara pelaku industri dan pemerintah.
AKTIVIS pendidikan Malala Yousafzai meminta para pemimpin Muslim untuk menentang kebijakan represif Taliban di Afghanistan.
MALAYSIA, Indonesia, India, Afghanistan, dan Jepang dengan keras mengutuk serangan Israel terhadap Iran pada Sabtu (26/10). Mereka mengatakan itu sebagai pelanggaran hukum internasional.
PM Malaysia Anwar Ibrahim pada Sabtu (19/10) mengutuk keras pembunuhan pemimpin Hamas Yahya Sinwar oleh pasukan Israel. Begitu pun pemerintahan sementara Taliban di Afghanistan.
KELOMPOK ISIS mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri mematikan di Kabul yang menewaskan sedikitnya enam orang.
Secara singkat, syariah merupakan sistem hukum agama yang diambil dari Al-Qur'an sebagai kalam Allah dan Hadis atau perkataan atau tindakan Nabi Muhammad SAW.
Untuk pertama kalinya, di pertemuan Doha III ini, hadir otoritas de facto atau de facto authority (DFA) di Afghanistan, yaitu Taliban.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved