Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Serangan Roket Hantam Kedutaan AS di Baghdad

Haufan Hasyim Salengke
16/2/2020 14:49
Serangan Roket Hantam Kedutaan AS di Baghdad
Pemandangan sekitar Kedutaan Besar AS yang berada di seberan sungai Tigris di Baghdad, Irak, yang jadi serangan roket.(AHMAD AL-RUBAYE / AFP)

SEJUMLAH roket menghantam Kedutaan Besar (Kedubes) Amerika Serikat (AS) di ibu kota Irak, Baghdad, Minggu (16/2) pagi, kata satu sumber militer AS. Insiden ini yang terbaru dalam serangkaian serangan terhadap fasilitas 'Negeri Paman Sam' di negara itu.

Serangan itu mengirim sirene peringatan yang menggelegar di seluruh markas diplomatik. Tetapi tidak jelas apa yang terkena dan berapa banyak roket yang berdampak, kata sumber AS dan seorang diplomat Barat kepada AFP.

Serangan tersebut tidak ada laporan langsung tentang korban. Koresponden AFP mendengar beberapa ledakan kuat diikuti oleh pesawat yang berputar di dekat Zona Hijau, daerah kantong keamanan tinggi tempat misi AS berada.

Itu adalah serangan ke-19 sejak Oktober yang menargetkan kedutaan atau sekitar 5.200 tentara AS yang ditempatkan bersama pasukan lokal di seluruh Irak.

Serangan-serangan itu tidak pernah diklaim tetapi AS telah mengarahkan telunjuk pada kelompok-kelompok dalam Hashsha-Shaabi yang dudukung Iran. Hashsha-Shaabi merupakan sebuah jaringan militer yang secara resmi dimasukkan ke pasukan keamanan negara Irak.

Pada akhir Desember, serangan roket ke markas K1 di Irak utara menewaskan seorang kontraktor AS dan menyebabkan serangkaian peristiwa dramatis.

Washington menanggapi dengan serangan balasan terhadap faksi garis keras Hashsha-Shaabi di Irak barat. Beberapa hari kemudian, serangan pesawat nirawak AS di Baghdad menewaskan jenderal top Iran, Qasem Soleimani, dan tangan kanannya, wakil kepala Hashsha-Shaabi, Abu Mahdi al-Muhandis.

Faksi-faksi bersenjata Irak dan Iran telah bersumpah untuk membalas dendam atas kematian dua figur penting tersebut, bersikeras pasukan AS harus segera meninggalkan Irak.

Serangan Minggu itu terjadi hanya beberapa jam setelah salah satu faksi Hashsha-Shaabi yang didukung Iran, Harakat al-Nujaba, mengumumkan 'penghitungan mundur' untuk mengusir pasukan AS dari negara itu. (AFP/Hym/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya