Headline

Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pendukung Brexit Berpesta di London

Rifaldi Putra Irianto
01/2/2020 11:15
Pendukung Brexit Berpesta di London
Para pendukung Brexit mengibarkan bendera Union Jack di pusat Kota London.(AFP/DANIEL LEAL-OLIVAS)

RIBUAN pendukung Brexit di London mengungkapkan kebahagiaa mereka setelah Inggris resmi keluar dari blok Uni Eropa (UE). Sorak-sorai terdengar di pusat kota London. Mereka menerbangkan balon ke langit Kota London sambil menyanyikan 'Rule Britannia' pada Jumat (31/10 malam

Laki-laki dan perempuan dari segala usia dari seluruh negeri, berpelukan dengan menggunakan atribut berwarna merah, putih, dan biru menggambarkan bendera Union Jack. Mereka merayakan kebahagiaan ditemani kembang api yang menyala di langit malam.

"Benar-benar fantastis," kata seorang warga, Karen Ollerton.

"Aku ingin berada di sini malam ini untuk melihat perayaan, itu benar-benar menakjubkan," sambungnya.

Baca juga: Inggris Resmi Keluar dari Uni Eropa

Beberapa orang juga terlihat bertenger di Patung pemimpin perang dunia II Inggris, Winston Churchill di Parliament Square meneriakan 'kebebasan' dan 'Brexit'.

Penyelenggara, Nigel Farage, seorang politisi Inggris menggambarkan Brexit sebagai momen terbesar dalam sejarah moderen Inggris.

"Kita dapat merayakan kenyataan bahwa bebas dari hambatan UE, kita sekali lagi akan dapat menemukan tempat kita di dunia," ucapnya.

"Westminster menjadi terlepas dari orang-orang biasa, mereka mulai bangkit. Untuk pertama kalinya dalam sejarah, orang-orang telah mengalahkan pendirian. Demokrasi telah menang," tukasnya.

Namun, tidak sedikit warga Inggris mengaku sedih dengan perpisahan Inggris dengan UE setelah sekitar hampir setengah abad negara itu bergabung bersama UE.

"Aku senang itu selesai, tapi itu juga kesedihan di sebagian kecil karena UE bisa berbuat lebih banyak jika mereka sedikit lebih selaras dengan negara-negara anggota," ungkap seorang warga, Cory.

Sementara itu, Managing director perusahaan persekutuan John Moss, dari Southampton, di pantai selatan Inggris mengataian ia telah 'mempertaruhkan segalanya' untuk mendukung Brexit, bahkan sampai harus kehilangann uang dan berselisih dengan beberapa keluarga.

Tapi dia yakin, pertengkaran akan segera berakhir dan pertemanan akan kembali terjalin.

"Aku akan menikmati malam ini, dan aku menikmatinya. mereka yang telah berbeda sikap akan tetap menjadi teman kita dan itu akan berlanjut. Kita berdua bebas," ucapnya.

"Paman saya tidak akan berbicara kepada saya karena kepercayaan saya, sekarang kita semua harus berkumpul, semua sudaj selesai," tukasnya. (AFP/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya