POLISI Israel menangkap seorang rabi yang diduga menahan perempuan dan anak-anak dalam kondisi perbudakan.
Penangkapan tersebut menyusul penggerebekan di sebuah kompleks Jerusalem, tempat para korban yang diduga telah diisolasi dari keluarga mereka. Para wanita itu telah disiksa dengan berbagai cara dan uang mereka diambil.
Rabi yang berusia 60 tahun itu membantah telah melakukan kesalahan. Dia kini ditahan di sebuah distrik ultra-Ortodoks wilayah Jerusalem atas tuduhan menjalankan komunitas tertutup.
"Para perempuan dan anak-anak bekerja di bawah kondisi perbudakan," kata polisi seperti dilansir dari BBC.
Baca juga: Tersangka Penusukan di Rumah Rabi Hadir di Pengadilan New York
Rabi tersebut bersama delapan perempuan yang merupakan kaki tangannya diduga mengisolasi para korban di kompleks perumahan bersama anak-anak yang usianya hingga lima tahun.
"Kami tahu para perempuan dan anak-anak tersebut berada di sana selama beberapa bulan, di dalam rumah," kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld.
"Kami tahu dia mengambil uang mereka (korban) dan menahan mereka di luar kehendak mereka," imbuhnya.
Rekaman video menunjukkan tempat tidur susun di ruang tamu sempit bersama dengan tumpukan uang tunai.
“Investigasi dua bulan diluncurkan setelah polisi menerima laporan soal pemimpin agama yang selama bertahun-tahun melakukan pelanggaran berat terhadap mereka yang tinggal di kediaman itu,” tuturnya.(BBC/OL-5)