Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Mike Pompeo mengatakan adanya kemungkinan Iran mencoba menyerang pasukan AS. Hal ini diprediski setelah tewasnya komandan tertinggi Iran, Soleimani, dalam serangan udara AS atas perintah Presiden Donald Trump.
"Kami pikir ada kemungkinan nyata Iran akan melakukan kesalahan dan membuat keputusan untuk menyerang pasukan kami di Irak atau tentara di timur laut Suriah," kata Pompeo kepada Fox News seperti dikutip AFP.
Hal itu diungkapkan Pompeo, setelah peminpin tertinggi Iran, Ayatullah Ali Khamenei, berjanji akan membalas kematian Soleimani dengan melakukan serangan terhadap basis-basis militer AS.
"Ini akan menjadi kesalahan besar bagi Iran bila mengincar mereka," sambungnya.
Baca juga: Iran Siapkan Serangan Balasan
Menurutnya, AS memiliki sekitar 60 ribu tentara di kawasan Timur Tengah, termasuk 5.200 di Irak. Washington juga telah mengerahkan ribuan tentara tambahan ke Timur Tengah setelah terjadinya pembunuhan Soleimani.
"Kami sedang mempersiapkan berbagai tanggapan, termasuk serangan dunia maya," ungkapnya.
Sementara itu, pemimpin kelompok Syiah Libanon yang didukung Iran Hizbullah, Hassan Nasrallah, juga menargetkan tentara AS sebagai balasan atas wafatnya Soleimani dan seorang komandan senior Irak.
"Tentara AS telah membunuh mereka dan harus membayarnya," ucap Hassan Nasrallah.
Tewasnya Soleimani dalam serangan udara AS juga membuat parlemen Irak mendesak pemerintah untuk mengakhiri kehadiran 5.200 pasukan AS di negara itu.
Menanggapi desakan parlemen Irak ihwal mengakhiri kehadiran 5.200 pasukan AS di Irak, Pompeo meyakini rakyat Irak masih ingin pasukan AS di sana.
"Kami yakin rakyat Irak ingin pasukan AS terus berada di sana untuk memerangi kampanye kontrateror," jelas Pompeo.
"Kita harus melihat apa yang kita (AS) lakukan ketika pemimpin dan pemerintah Irak membuat keputusan," tukasnya.
Untuk diketahui, 5.200 prajurit AS itu telah menjadi bagian dari koalisi international yang diundang Irak pada 2014 untuk mendukung pasukan lokal mencegah bangkitnya serta melawan milisi ISIS. (AFP/OL-5)
SERANGAN mendadak Israel terhadap Iran selama 12 hari pada Juni lalu tak hanya mengejutkan dunia internasional tetapi juga membuka tabir kerentanan serius dalam sistem keamanan.
IRAN akan menjadi tuan rumah pertemuan trilateral tingkat tinggi dengan Tiongkok dan Rusia pada hari ini waktu setempat.
Presiden Iran Masoud Pezeshkian dilaporkan mengalami luka ringan saat serangan udara Israel, 16 Juni lalu.
IRAN menerima sistem rudal permukaan-ke-udara dari Tiongkok sebagai bagian dari upaya cepat membangun kembali pertahanan udaranya yang rusak akibat serangan Israel selama konflik 12 hari.
Sistem rudal HQ-9B Tiongkok mampu menempuh jarak hingga mencapai 260 kilometer dan ketinggian maksimum 27 kilometer.
PRESIDEN Iran Masoud Pezeshkian mengeklaim bahwa Israel mencoba membunuhnya dalam serangan udara yang terjadi kurang dari sebulan lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved