Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
AMERIKA Serikat (AS) mengecam Pemerintah Iran yang dinilai menggunakan kekuatan mematikan terhadap demonstran dalam aksi protes menentang penjatahan dan penaikan harga bahan bakar minyak.
Sejauh ini, unjuk rasa terkait BBM di Iran telah menewaskan dua orang dan membuat puluhan lainnya ditangkap.
"AS mendukung warga Iran dalam melakukan aksi protes damai terhadap pemerintah," kata sekretaris pers Gedung Putih Stephanie Grisham, dikutip dari AFP, Minggu (17/11).
"Kami mengecam penggunaan kekerasan mematikan dan juga pembatasan komunikasi besar-besaran terhadap demontran," lanjut dia merujuk pada kebijakan Iran membatasi akses internet di tengah gelombang protes.
Baca juga: Warga Iran Protes Harga BBM Naik 50 Persen
Aksi unjuk rasa di Iran terjadi sejak Jumat (15/11) usai pemerintah mengumumkan penjatahan dan penaikan harga BBM.
Teheran menegaskan langkah menaikkan harga BBM hingga 50% ini dapat menghimpun dana untuk membantu masyarakat kurang mampu.
Saat ini, Iran mengalami kesulitan ekonomi akibat serangkaian sanksi yang dijatuhkan AS. Sanksi itu dijatuhkan usai AS menarik diri dari perjanjian nuklir Iran, 2015 tahun lalu.
Menurut Menteri Dalam Negeri Iran Abdolreza Rahmani-Fazli, ada segelintir orang di Iran yang sengaja merusak ketertiban umum demi menciptakan atmosfer intimidasi dan teror.
Kepala Perencanaan Anggaran Iran Mohammad Bagher Nobakht mengatakan langkah pembatasan dan penaikan BBM diproyeksikan dapat mengumpulkan dana hingga US$2,55 miliar atau setara Rp35 triliun per tahun. (Medcom/OL-2)
MENTERI Luar Negeri Kuba Bruno Rodriguez menyebutkan bahwa pemimpin ototritas Israel Benjamin Netanyahu berbohong soal program nuklir damai Iran selama lebih dari 30 tahun.
KEMENTERIAN Luar Negeri Republik Indonesia (Kemenlu RI) menyatakan 12 warga negara Indonesia (WNI) yang dievakuasi dan satu pendamping dari Iran telah tiba di Tanah Air.
OTORITAS Iran pada Senin (30/6) menyatakan bahwa korban tewas akibat serangan Israel selama konflik 12 hari mencapai 935 orang.
IRAN menolak klaim pembenaran AS atas serangan Negeri Paman Sam terhadap fasilitas nuklir Iran yang disebut Washington sebagai pembelaan diri kolektif.
AMERIKA Serikat telah menyetujui penjualan sistem panduan senilai US$510 juta (sekitar Rp8,24 triliun) untuk bunker Israel dan bom regular.
Pemred media Iran Kayhan menuduh Direktur Jenderal IAEA Rafael Grossi bekerja untuk badan intelijen Israel, Mossad, dan menyerukan eksekusi terhadapnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved