Headline
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
Perekonomian tumbuh 5,12% melampaui prediksi banyak kalangan.
PERDANA Menteri Boris Johnson dan mitranya dari Irlandia, Leo Varadkar, setuju mereka melihat jalan menuju kemungkinan kesepakatan Brexit setelah melakukan pembicaraan. Hal itu diungkapkan Downing Street.
Para pemimpin berbicara selama lebih dari dua jam, termasuk diskusi dua mata selama berjalan-jalan di halaman Thornton Manor di Inggris barat laut.
Varadkar mengatakan pertemuan positif pada Kamis (10/10) itu cukup untuk memungkinkan perundingan dilanjutkan di Brussels, markas Uni Eropa.
"Saya melakukan pertemuan yang sangat baik dengan perdana menteri. Sangat positif dan sangat menjanjikan," kata Varadkar. "Saya melihat jalan menuju kesepakatan dalam beberapa minggu mendatang."
"Saya pikir mungkin bagi kita untuk mencapai kesepakatan, untuk memiliki perjanjian yang disepakati, untuk memungkinkan Inggris meninggalkan Uni Eropa secara teratur dan melakukan itu pada akhir Oktober, tetapi ada banyak hal yang tidak dalam kendali saya," imbuhnya.
Baca juga: Negosiasi Kembali Krusial, Irlandia Bersiap dengan No-deal Brexit
Menteri Inggris yang juga politikus Partai Konservatif, Michael Gove, mengatakan pembicaraan antara Johnson dan Varadkar berlangsung tulus dan konstruktif dan kemajuan baik telah dibuat.
Namun, Menteri Luar Negeri Irlandia Simon Coveney mengatakan masih ada beberapa hal yang perlu dibereskan sebelum Inggris dan Uni Eropa mencapai kesepakatan.
Sementara itu, Menteri Brexit dari Inggris, Stephen Barclay, dijadwalkan bertemu Michel Barnier dari Uni Eropa pada Jumat (11/10).
Sebelumnya, Rabu (9/10), para pemimpin Uni Eropa menuduh Inggris mengusulkan ide-ide yang belum diuji, menekankan kemajuan atau terobosan Brexit sangat terbatas.
KTT Uni Eropa yang genting minggu depan pada 17 dan 18 Oktober dipandang sebagai kesempatan terakhir bagi Inggris dan Uni Eropa untuk menyetujui kesepakatan sebelum tenggat waktu 31 Oktober.
KTT Uni Eropa yang genting minggu depan pada 17 dan 18 Oktober dipandang sebagai kesempatan terakhir bagi Inggris dan Uni Eropa untuk menyetujui kesepakatan sebelum tenggat waktu 31 Oktober. (BBC/Euronews/OL-2)
Solusi dua negara dianggap tetap menjadi cara terbaik untuk mewujudkan kenegaraan Palestina.
KELOMPOK antipendudukan Yahudi-AS, IfNotNow, memprotes perang dan krisis kemanusiaan yang semakin memburuk di Jalur Gaza, Palestina, di luar Hotel Trump International, New York City.
Anak-anak yang mengalami kondisi medis berat ini akan dipindahkan ke luar Gaza.
DUNIA semakin bersatu untuk mendukung perjuangan kemerdekaan Palestina, terutama dari negara Barat.
Syahganda berpendapat langkah tegas Macron dan Starmer itu harus apresiasi, dan Presiden Prabowo Subianto perlu mengekspresikan penghargaan positif itu secara terbuka.
LANGKAH sejumlah negara seperti Prancis dan Inggris yang mulai menunjukkan keseriusan untuk mengakui Palestina dinilai sebagai perkembangan penting.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved