Headline
Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.
MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi kembali memanfaatkan kehadiran di Sidang Majelis Umum (SMU) ke-74 PBB di New York, Amerika Serikat, untuk membahas isu strategis dengan negara mitra.
Di hari ketiga di New York dalam rangka menghadiri SMU ke-74 PBB, Rabu (25/9), Menlu RI melakukan pertemuan bilateral dengan enam negara.
“Hari ini saya telah bertemu mitra-mitra saya Menteri Luar Negeri dari enam negara, yaitu Luxembourg, Belanda, Saudi Arabia, Bahrain, Australia dan Timor Leste," ujar Retno seperti disampaikan dalam sebuah keterangan, Jumat (27/9).
Selama bertemu mitranya, Menlu RI banyak gunakan kesempatan untuk membahas peningkatan kerja sama ekonomi.
Baca juga: Menlu Soroti Krisis Kemanusiaan di Rakhine
Pertemuan dengan Arab Saudi, misalnya, difokuskan untuk bahas tindak lanjut hasil kunjungan kepala negara baru-baru ini.
Kedua belah pihak sepakat mengenai perlunya pembentukan High Level Summit antara Indonesia dan Arab Saudi. Selain itu, Menlu juga bahas mengenai status kerja sama antara Pertamina dan Aramco.
Dijelaskan saat ini tengah dilakukan proses evaluasi aset dari Pertamina. Dengan Saudi, Menlu RI juga membahas mengenai isu Palestina.
Kedua Menlu menyampaikan keprihatinan atas perkembangan terkini terkait konflik Israel dan Palestina. Keduanya sepakat mengenai perlunya ada seruan untuk bersatu dan membantu perjuangan bangsa Palestina.(OL-5)
Kerja sama ini menjadi langkah konkret dalam mengimplementasikan Tridarma Perguruan Tinggi.
Fathan Sembiring menambahkan nilai penting kerjasama antarmasyarakat demi mendorong perkembangan ekonomi dan keharmonisan hubungan bilateral.
PELANGI Hotel Internasional (PHI Group) dan BUMN Pelindo melalui anak usahanya PT Pelindo Solusi Logistik menggelar acara penandatanganan memorandum of understanding (MoU).
Kegiatan ini merupakan bentuk refleksi terhadap pentingnya menjaga hubungan sosial yang harmonis dan saling mendukung dalam kehidupan bermasyarakat.
Canva juga akan memberikan akses Canva Pro dengan harga khusus kepada para penggiat ekonomi kreatif dan asosiasi dalam jaringan Kemenekraf
Lingkungan kampus harus menjadi ekosistem yang mendorong cross-disciplinary thinking.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved