Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Taliban Sebut Kesepakatan Damai dengan AS Sudah Selesai

Arpan Rahman
01/9/2019 04:00
Taliban Sebut Kesepakatan Damai dengan AS Sudah Selesai
Negosiator Taliban yang melakukan diskusi dengan Amerika Serikat.(Foto: AFP.)

 KESEPAKATAN damai untuk mengakhiri perang 18 tahun Amerika di Afghanistan hampir selesai, kata Taliban. Rancangannya sebagai bukti telah dibaca dan diterjemahkan sebelum ditandatangani.
 
Kepala negosiator AS, Zalmay Khalilzad, akan meninggalkan para pejabat untuk menyelesaikan perincian akhir di Doha, dan terbang ke Kabul memberi pengarahan kepada pemerintah Afghanistan. Dia kemudian diperkirakan menuju Brussels untuk bertemu sekutu NATO sebelum kesepakatan ditandatangani dan diumumkan, kata sumber yang tahu dengan perundingan.
 
"Kami berharap ada kabar baik segera bagi negara Muslim kami yang mencari kemerdekaan," kata Suhail Shaheen, juru bicara kantor politik Taliban di Doha, disitir dari Telegraph, Jumat 30 Agustus 2019.

Rincian perjanjian itu tidak akan diumumkan sampai selesai. Tetapi beberapa sumber yang diberi penjelasan tentang perundingan itu mengatakan bahwa pihaknya diperkirakan melihat Amerika menarik pasukan selama sekitar 15 bulan, tetapi hanya jika kondisi keamanan di lapangan terpenuhi.
 
Taliban akan memberikan jaminan bahwa daratan Afghanistan tidak akan menjadi landasan bagi berbagai serangan oleh sejumlah kelompok teroris transnasional, meskipun tidak jelas bagaimana hal itu akan diverifikasi. Mereka juga akan memulai pembicaraan dengan para pemimpin Afghanistan guna membahas penyelesaian politik yang lebih luas.
 
Pembicaraan gagal menyepakati gencatan senjata luas, namun entah apakah Amerika akan tetap mempertahankan kekuatan antiterorisme permanen di negara itu untuk terus menargetkan kelompok Islamic State (ISIS) dan Al Qaeda. Kedua masalah telah "disingkirkan menuju pembicaraan selanjutnya".
 
Pembicaraan antara Taliban dan politisi Afghanistan sekarang dapat dimulai dengan cepat dan para pejabat internasional sudah memulai persiapan untuk pertemuan di ibu kota Norwegia, Oslo.
 
Utusan Taliban dan Amerika menghabiskan lebih dari setahun upaya mencapai penyelesaian, bertemu dalam sembilan putaran pembicaraan. Kesepakatan apa pun tampaknya tidak akan dengan cepat menghentikan pertumpahan darah yang telah menjadi konflik paling mematikan di dunia.
 
Taliban sampai sekarang menolak pembicaraan resmi dengan pemerintah Afghanistan, yang mereka anggap sebagai rezim boneka AS, dan telah menolak gencatan senjata melawan pasukan Afghanistan.(Medcom/OL-11)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya