Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Brasil Tolak Bantuan G7 untuk Atasi Kebakaran di Amazon

Ihfa Firdausya
27/8/2019 14:00
Brasil Tolak Bantuan G7 untuk Atasi Kebakaran di Amazon
Kebakaran di Hutan Hujan Amazon(AFP/Aizar RALDES)

BRASIL menolak tawaran bantuan dari negara-negara G7 untuk memerangi kebakaran hutan di Amazon.

Seorang pejabat tinggi Brasil meminta Presiden Prancis Emmanuel Macron untuk mengurus "rumah dan koloninya sendiri."

"Kami menghargai (tawaran), tapi mungkin sumber daya itu lebih relevan dengan reboisasi di Eropa," kata Onyx Lorenzoni, kepala staf untuk Presiden Brasil Jair Bolsonaro, kepada situs berita G1, Senin (26/8).

Lorenzoni merujuk pada janji bantuan sebesar US$20 juta yang dibuat pada KTT G7 di Prancis untuk menanggulangi kobaran api di Hutan Hujan Amazon.

"Macron bahkan tidak bisa menghindarkan kebakaran di gereja yang merupakan situs warisan dunia. Apa yang ingin dia ajarkan pada negara kita?" imbuhnya merujuk pada kebakaran di Katedral Notre Dame pada April lalu.

Baca juga: Titik Api Baru Bermunculan di Amazon

Pihak kepresidenan Brasil lantas mengonfirmasi komentar tersebut kepada AFP.

Padahal sebelumnya, Menteri Lingkungan Brasil Ricardo Salles mengatakan kepada wartawan mereka menyambut baik dana dari G7 untuk memerangi kebakaran yang melanda 950.000 hektare dan mendorong pengerahan tentara.

Namun, setelah pertemuan antara Bolsonaro dan para menterinya, pemerintah Brasil mengubah arah.

"Brasil adalah negara demokratis dan bebas yang tidak pernah melakukan praktik kolonialisme dan imperialisme, yang barang kali merupakan tujuan dari Presiden Macron," kata Lorenzoni.

Ketegangan meningkat antara Prancis dan Brasil setelah Macron berujar di Twitter bahwa kebakaran yang membakar di lembah Amazon merupakan krisis internasional dan harus dibahas sebagai prioritas utama pada KTT G7.

Bolsonaro lantas bereaksi dengan menuduh Macron memiliki "mentalitas penjajah". (Channelnewsasia/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik