Headline
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
Program Makan Bergizi Gratis mengambil hampir separuh anggaran pendidikan.
RIBUAN pengungsi Rohingya yang mendiami kamp pengungsian di Cox's Bazar menolak dipulangkan ke Negara Bagian Rakhine, Myanmar. Dengan demikian, usaha repatriasi Bangladesh dinyatakan gagal.
Untuk kloter pertama, direncanakan 300 keluarga pengungsi akan diberangkatkan ke Rakhine. Namun, mereka menolak dengan keras.
"Saya takut kembali ke Myanmar. Saya takut dengan pemerintahan Myanmar," kata seorang pengungsi, dikutip dari AFP, Jumat (23/8).
Komisaris Pengungsi Bangladesh Mohammad Abul Kalam mengatakan ada lima bus dan dua truk yang disewa untuk membawa para pengungsi kembali ke Rakhine.
Awalnya, pengungsi Rohingya sepakat dipulangkan. Sejak rencana ini diumumkan, staf PBB dan para pejabat Bangladesh telah mewawancarai pengungsi yang lolos untuk pulang berdasarkan kemauan mereka sendiri.
Baca juga: Pengungsi Rohingya tidak Ingin Kembali ke Myanmar
"Tidak seorangpun dari 300 keluarga yang sudah diwawancara itu ingin pulang ke Rakhine," ujar Kalam.
Padahal, para pejabat Myanmar telah dikirim ke perbatasan untuk menyambut kedatangan para pengungsi Rohingya.
Upaya repatriasi ini telah dicanangkan Bangladesh dan Myanmar sejak tahun lalu. Meski demikian, rencana itu gagal karena para pengungsi menolak dipulangkan.
Selama ini, Myanmar menolak memberikan status kewarganegaraan kepada Rohingya, dan menyebut mereka semua sebagai Bengali -- istilah bagi imigran gelap asal Bangladesh.
Ini merupakan percobaan kali kedua Myanmar dalam kurun waktu kurang dari dua tahun untuk membujuk Rohingya agar mau direpatriasi ke Rakhine.
Sementara itu, Bangladesh sempat menuduh Myanmar sengaja menunda-nunda repatriasi. Dhaka menegaskan tidak akan memaksa Rohingya untuk pulang, namun meminta Myanmar segera mempercepat proses repatriasi. (Medcom/OL-2)
Prabowo menegaskan bahwa Indonesia mendukung penuh upaya ASEAN dalam mencari solusi damai atas konflik internal di Myanmar serta ketegangan bersenjata antara Thailand dan Kamboja
Usai amnesti terhadap AP diberikan, WNI tersebut dideportasi ke luar Myanmar pada 19 Juli 2025 melalui Thailand sebelum tiba di tanah air.
LEBIH dari 500 orang terdiri dari warga sipil dan tentara Myanmar melarikan diri ke wilayah Thailand pada Sabtu (13/7) setelah terjadi serangan oleh kelompok etnis bersenjata.
ANGGOTA Komisi I DPR RI TB Hasanuddin menyatakan pemerintah tak perlu menggunakan Operasi Militer Selain Perang (OMSP) untuk membebaskan WNI selebgram yang ditahan di Myanmar.
Kemenlu tengah menangani kasus hukum yang menimpa seorang Warga Negara Indonesia (WNI) berinisial AP, yang ditangkap oleh otoritas Myanmar pada 20 Desember 2024.
KETUA DPR RI Puan Maharani mendesak pemerintah untuk segera memberikan bantuan dan perlindungan kepada seorang selebgram asal Indonesia yang ditahan oleh otoritas Myanmar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved