Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Inggris Cabut Kewarganegaraan Jihadi Jack

Basuki Eka Purnama
19/8/2019 08:49
Inggris Cabut Kewarganegaraan Jihadi Jack
John Letts (kiri) dan Sally Lane, orangtua Jihadi Jack(AFP/Daniel LEAL-OLIVAS)

INGGRIS mencabut kewarganegarran warga mereka yang bergabung dengan kelompok Islamic State (IS) berjuluk Jihadi Jack yang tengah ditahan di Suriah.

Aksi London itu menyebabkan Kanada menuding pemerintahan 'Negeri Ratu Elizabeth' itu melepas tanggung jawab.

Langkah Inggris terhadap Jack Letts, 24, yang juga memegang kewarganegaraan Kanada menyebabkan perselisihan antara London dan Ottawa.

Mantan Perdana Menteri Inggris Theresa May menyetujui keputusan pencabutan kewarganegaraan yang dibuat atas perintah mantan Menteri Menteri Dalam Negeri Sajid Javid.

Seorang juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris menolak berkomentar soal pencabutan kewarganegaraan itu dengan menegaskan tidak pernah mengomentari kasus individu.

"Keputusan untuk mencabut warga dengan dua kewarganegaraan selalu dilakukan berdasarkan nasehat dari pejabat, kuasa hukum, badan intelejen, dan semua informasi yang ada," ujar juru bicara Kementerian Dalam Negeri Inggris.

Baca juga: Ledakan Bom Guncang Afghanistan, 63 Tewas

"Wewenang itu merupakan salah satu cara untuk menghadapi ancaman terorisme dari individu yang berbahaya untuk menjaga keamanan negara kita," imbuh kementerian itu.

Namun, Menteri Keamanan Publik Kanada Ralph Goodale mengonfirmasi Inggris telah mencabut kewarganegaraan Jack Letts dan mengungkapkan kekecewaan atas keputusan itu.

"Kanada kecewa karena Inggris mengambil langkah sepihak untuk melepas tanggung jawab mereka," ujar Goodale dalam sebuah keterangan resmi. "Terorisme tidak kenal batas. Jadi, seluruh negara harus bekerja sama untuk menjaga keamanan satu sama lain."

Letts ditangkap pasukan Kurdi di Suriah dan dipenjara di sama. Dalam sebuah wawancara pada awal tahun ini, dia mengaku ingin pulang ke Inggris.

"Saya tidak tak bersalah," ujarnya kepada ITV News. "Saya pantas mendapatkan apa yang terjadi pada saya. Namun, saya ingin mendapatkan hukuman yang layak."

Letts memeluk agama Islam di usia 16 tahun dan melarikan diri dari rumahnya di Oxfordshire sebelum bergabung dengan IS, dua tahun kemudian.

Ayahnya yang warga negara Kanada dan ibunya, warga negara Inggris, divonis di pengadilan Inggris pada Juni lalu atas dakwaan membiayai aksi terorisme karena mengirimkan uang kepada Letts saat dia berada di Suriah. (AFP/OL-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya