Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
DALAM mempersiapkan misi ke Mars pada 2020, NASA baru-baru ini membawa robot penjelajah ke Islandia. Bukit pasir basal hitam dengan puncak terjal menjadikan ladang lava Lambahrau di kaki gletser terbesar kedua di Islandia sebagai lokasi ideal yang menyerupai permukaan Mars.
Selama tiga pekan, NASA mengirimkan 15 ilmuwan dan insinyur untuk memeriksa lokasi yang berjarak 100 kilometer dari ibu kota Reykjavik. Mereka berupaya mengembangkan sebuah prototipe.
Proyek ini melanjutkan pekerjaan pengembara 'Curiosity', yang telah menjelajahi Mars sejak 2012 untuk mencari tanda-tanda kehidupan kuno, sekaligus membuat persiapan terkait penjelajahan manusia.
Kalangan ahli menyebut Islandia, sebuah pulau vulkanik di tengah Atlantik Utara, mengingatkan pada karakteristik planet keempat dari Matahari itu. "Ini sebuah analog yang sangat baik untuk eksplorasi Mars. Belajar bagaimana menggerakkan penjelajah Mars," ujar Adam Deslauriers, manajer ruang angkasa dan pendidikan Mission Control Space Services, Kanada.
Perusahaan itu ditugaskan NASA untuk menguji prototipe penjelajah sebagai pengembangan proyek SAND-E (Semi-Autonomous Navigation for Detrital Environments). Prototipe itu merupakan kendaraan listrik kecil dengan empat roda penggerak yang didorong dua mesin.
"Penjelajah yang kita miliki pada dasarnya sulit dihancurkan karena dibuat khusus untuk menjelajah Mars dan Bulan. Penjelajah itu jauh lebih peka terhadap lingkungan dan kondisi Islandia," papar Deslauriers.
Dengan dilengkapi sejumlah sensor, komputer, kamera lensa ganda, dan dikendalikan dari jarak jauh, penjelajah ini memiliki berat sekitar 570 kilogram. Adapun kecepatan rata-rata berkisar 7,9 inci per detik. Kecepatan harus diperlambat agar penjelajah dapat mengumpukan data dan citra dengan benar.
Lewat pemanfaatan sensor dan kamera, penjelajah mengklasifikasikan data dari area itu kemudian mengirimkan temuan kepada para insinyur yang mengemas data dan meneruskannya ke para ilmuwan. Proses itu menjadi simulasi pengiriman data dari Mars ke Bumi.
Penjelajah yang mengeksplorasi wilayah Islandia ini hanyalah prototipe dari wahana yang akan berangkat ke Mars tahun depan. Meski belum diberi nama, penjelajah itu dapat mengumpulkan sampel dan menyimpannya dalam tabung untuk dibawa kembali ke Bumi. (Tesa Oktiana Surbakti/AFP/X-11)
Para peneliti menemukan lebih dari 15.000 km aliran sungai kuno di Mars, menunjukkan Planet Merah pernah hangat dan basah akibat hujan.
Foto terkini dari ESA menampilkan permukaan Mars dalam semburat kuning, jingga, dan coklat.
Sebuah studi menemukan lapisan tanah liat tebal dan kaya mineral di permukaan Mars.
Liburan sekolah telah tiba, dan tak ada yang lebih menyenangkan daripada melihat anak-anak menikmati waktu bebas mereka dengan penuh keceriaan.
NASA kembali mencatat tonggak sejarah eksplorasi Mars dengan mengabadikan momen langka: gunung berapi raksasa Arsia Mons yang menembus lautan awan pagi di planet merah
Melalui wahana Mars Odyssey yang diluncurkan pada tahun 2001, badan antariksa Amerika Serikat ini berhasil mengabadikan citra gunung berapi raksasa di Mars
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved