Headline

Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.

Fokus

Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.

Pengunjuk Rasa di Hong Kong Bakal Gelar 2 Demonstrasi Besar

Ihda Firdausya
04/8/2019 17:55
Pengunjuk Rasa di Hong Kong Bakal Gelar 2 Demonstrasi Besar
Bentrokan antara demonstran dan polisi di Hong Kong(AFP/Anthony Wallace)

PARA pengunjuk rasa prodemokrasi di Hong Kong kembali akan menentang pemerintah Tiongkok dengan dua unjuk rasa besar Minggu (4/8) malam.

Rencananya, unjuk rasa itu akan diikuti aksi pemogokan di seluruh kota keesokan harinya, Senin (5/8).

Rencananya, salah satu unjuk rasa hari Minggu ini akan mencoba untuk berakhir di taman dekat Kantor Penghubung, yakni departemen yang mewakili pemerintah pusat Tiongkok di pusat semi-otonom ini.

Dua minggu lalu, kantor itu dilempari dengan telur dan cat. Beijing pun berang dan memicu peringatan yang meningkat dengan cepat.

Sementara dalam bentrokan teranyar Sabtu (3/8), polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan massa demonstran di distrik Tsim Sha Tsui.

Baca juga : Demonstran Hong Kong Siap Gelar Rapat Sabtu Malam

Ketika itu, kelompok-kelompok kecil pengunjuk rasa garis keras memerangi polisi di jalan-jalan yang biasanya dipenuhi turis dan pembeli.

Pekan ini, pihak berwenang di Hong Kong dan Beijing mengisyaratkan sikap keras. Lusinan pemrotes didakwa melakukan kerusuhan.

Militer Tiongkok pun mengatakan siap memadamkan kerusuhan yang "tidak tertahankan" jika diminta.

Namun, gerakan protes yang sebagian besar tidak memiliki pemimpin ini tetap tidak tunduk.

Dalam dua minggu terakhir, gelombang kekerasan antara polisi dan demonstran kian panas. Polisi berulang kali menembakkan peluru karet dan gas air mata untuk membubarkan kerumunan orang yang melemparkan proyektil.

Polisi mengatakan telah menangkap lebih dari 20 orang. Total, sudah lebih dari 200 orang ditangkap sejak gerakan protes meledak pada 9 Juni.

Kemarahan terhadap polisi pun semakin memuncak. Para petugas itu dicap sebagai penegak hukum Beijing. Di sisi lain, polisi menyangkal telah menggunakan kekuatan berlebihan.

Sementara Minggu (4/8) pagi, kerumunan besar penduduk keluar untuk mendukung para demonstran setelah polisi melakukan beberapa penangkapan di distrik kelas pekerja Wong Tai Sin yang terkenal dengan kuil Tao.

Polisi kembali menggunakan gas air mata untuk membubarkan kerumunan. Banyak dari mereka tidak mengenakan masker atau kacamata gas, tidak seperti demonstran yang lebih berpengalaman. (AFP/OL-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi
Berita Lainnya