Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
SEBANYAK 150 orang hilang dan dikhawatirkan tewas tenggelam setelah dua kapal yang membawa sekitar 300 migran terbalik di Laut Mediterania di lepas pantai Libia, Kamis (25/7).
Juru bicara penjaga pantai Libia, Ayoub Gassim, mengatakan dua kapal yang membawa sekitar 300 orang terbalik di perairan yang berjarak sekitar 60 mil (100 km) sebelah timur Tripoli. Sekitar 145 migran diselamatkan penjaga pantai Libia dan mereka yang selamat melaporkan bahwa sekitar 150 orang masih hilang.
Sementara itu, juru bicara AL Libia, Jenderal Ayoub Kacem, mengatakan bahwa 134 migran telah diselamatkan dan satu mayat ditemukan, sedangkan 115 migran lainnya masih hilang. “Kapal kayu yang membawa sekitar 250 orang, termasuk perempuan dan anak-anak, tenggelam sekitar 5 mil laut dari pantai, menurut kesaksian saksi dari para migran yang selamat,” kata Kacem dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, Lembaga amal Doctors Without Borders (MSF) mengatakan sebanyak 250 migran masih hilang. “Para migran itu tampaknya sedang menuju ke laut dengan tiga kapal yang diikat bersama,” kata kepala misi MSF Julien Raickman.
Sebagian besar migran yang diselamatkan berasal dari Ethiopia, sedangkan yang lain warga Palestina dan Sudan. Penjaga pantai menunggu pihak berwenang untuk menyediakan akomodasi bagi mereka.
Kepala Badan Pengungsi PBB Filippo Grandi menyatakan peristiwa tragedi Mediterania itu terburuk tahun ini. “Mengembalikan penyelamatan di laut, mengakhiri penahanan pengungsi migran di Libia, meningkatkan jalur aman dari Libia harus dilakukan sekarang, sebelum terlambat bagi banyak orang yang lebih putus asa,” tambahnya dalam cicitan di Twitter.
Peristiwa itu terjadi hanya beberapa minggu setelah 68 migran meninggal ketika kapal yang menuju Italia tenggelam. Kapal itu diisi sebagian besar migran Afrika, terbalik tak lama setelah berangkat dari kota Zuwara di Libia, di barat Tripoli.
Rute transit migran
Libia, yang telah dilanda kekacauan sejak pemberontakan 2011 yang menewaskan presiden Moamer Kadhafi, telah lama menjadi rute transit utama bagi para migran, terutama dari Afrika sub-Sahara, yang putus asa untuk mencapai Eropa.
Lebih dari 200 orang masih ditahan di pusat penahanan Tajoura, dekat garis depan pertempuran antara faksi-faksi yang bermusuhan di Libia. PBB telah menyatakan keprihatinannya atas keselamatan mereka.
Dalam beberapa tahun terakhir, Uni Eropa telah bermitra dengan penjaga pantai dan pasukan Libia lainnya untuk mencegah migran melakukan perjalanan berbahaya melalui laut ke Eropa. Kelompok-kelompok HAM mengatakan upaya-upaya itu membuat para migran bergantung pada kelompok-kelompok bersenjata brutal atau terkurung di pusat-pusat penahanan yang jorok, serta kekurangan makanan dan air.
Setidaknya 2.500 migran ditahan di pusat-pusat dan sekitar Tripoli, dengan pasukan yang setia kepada Jenderal Khalifa Haftar melawan sejumlah milisi yang statusnya disejajarkan dengan pemerintah baru Libia yang diakui PBB. Pemerintah menyalahkan serangan udara di pusat penahanan terhadap pasukan Haftar. Namun, pihak Haftar menolak bertanggung jawab. (AFP/I-1)
KEMENTERIAN Luar Negeri (Kemenlu) RI mengungkapkan bahwa sudah ada 58 warga negara Indonesia (WNI) yang terdampak operasi penindakan imigran di Amerika Serikat hingga saat ini.
PEMERINTAHAN Presiden Donald Trump tengah mendorong pelaksanaan deportasi massal dengan target ambisius yaitu mendeportasi satu juta imigran tanpa dokumen.
AKSI penggerebekan imigrasi oleh otoritas federal di berbagai titik di Los Angeles, Amerika Serikat, telah menyulut kecemasan luas di kalangan warga imigran.
Lebih dari 100 imigran ilegal dan lebih dari selusin anggota militer aktif ditahan setelah serangan terhadap sebuah klub malam bawah tanah di Colorado Springs.
Menteri Keamanan Dalam Negeri AS, Kristi Noem menyatakan AS memiliki hak hukum untuk menggunakan Kamp Tahanan Teluk Guantanamo untuk menahan migran ilegal.
Presiden Trump menandatangani memorandum yang mengarahkan pemerintah federal menyiapkan pangkalan Angkatan Laut AS di Guantanamo Bay, Kuba, menampung migran ilegal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved