Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Protes Sudan Meluas, Tiga Jasad Kembali Ditemukan

Tesa Oktiana Surbakti
01/7/2019 19:10
Protes Sudan Meluas, Tiga Jasad Kembali Ditemukan
Para pemrotes Sudan melakukan demonstrasi besar-besaran(AFP)

TIGA jasad berlumuran darah ditemukan di Omdurman, kota dekat Khartum. Kantor Berita AFP melaporkan hal itu setelah aksi unjuk rasa terhadap para jenderal berkuasa, yang mengguncang Sudan.

Puluhan ribu orang turun ke jalan pada Minggu (30/6) waktu setempat. Mereka menuntut pemerintah sipil dalam demonstrasi pertama, sejak penumpasan mematikan di kamp protes hampir sebulan yang lalu.

Kerumunan pengunjuk rasa membanjiri wilayah Khartum dan Omdurman, tepat di seberang Sungai Nil. Aksi serupa juga terjadi di beberapa kota penjuru negeri.

Pejabat Kementerian Kesehatan Sudan menyatakan tujuh orang tewas terbunuh dalam unjuk rasa Minggu lalu. Belum ada penjelasan rinci mengenai kasus kematian tersebut.

Sementara itu, gerakan protes menyebut lima orang demonstran tewas terbunuh. Beberapa orang lainnya diketahui terluka parah akibat tembakan yang dilancarkan milisi dewan militer.


Baca juga: Inggris Lelang Patung Tutankhamun, Otoritas Mesir Murka


Pada Senin (1/7) ini, tiga jasad ditemukan di area sekitar Omdurman, yang menjadi lokasi unjuk rasa. Identitas korban belum diketahui pasti.

Adapun kerumunan massa berkumpul di sekitar jasad korban seraya meneriakkan 'Just Fall, Just Fall', sebuah seruan dari gerakan protes yang mengguncang Sudan. Demonstrasi pertama kali meletus dalam perlawanan terhadap kepemimpinan Omar Al-Bashir, yang berhasil digulingkan pada Desember 2018 lalu.

Aksi protes pada Minggu waktu setempat, adalah demonstrasi pertama sejak penumpasan di kamp protes luar markas militer Khartum, yang menyebabkan puluhan orang tewas dan ratusan orang terluka.

Serangan terhadap aksi protes terjadi beberapa hari setelah kegagalan negosiasi, antara para pemimpin protes dan para jenderal mengenai penempatan pemerintahan sipil. Para jenderal merebut kekuasaan begitu militer berhasil menggulingkan Bashir, menyusul protes nasional terhadap pemerintahan yang kacau selama tiga dekade. (Arabnews/OL-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya